tag:blogger.com,1999:blog-55629317948692137762024-03-13T09:23:18.592+07:00Ignatius Sapto Condro Atmawan Bisa Serius SantaiBlogs ini dibuat untuk menyuarakan kepedulianku di bidang pendidikan, sosial politik, dan kebudayaan.
This blog is about my opinion on education, social politic and culture.iscab.saptocondrohttp://www.blogger.com/profile/07154504201854203238noreply@blogger.comBlogger39125tag:blogger.com,1999:blog-5562931794869213776.post-83620624507350897382016-12-05T07:05:00.000+07:002016-12-05T07:05:15.463+07:00Harga DiriSuatu hari di kantin mahasiswa di Universitas Bremen, aku mengobrol dengan mahasiswi jurusan Sosiologi. Ia sedang membuat tugas tentang "harga diri" (wiki: <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Dignity" target="_blank">en</a>.<a href="http://de.wikipedia.org/wiki/W%C3%BCrde" target="_blank">de</a>), yang dalam bahasa lain biasa disebut "Würde" (Jerman), "Dignity" (Inggris), "Dignitas" (Latin), atau "Marwah" (Arab). Ia harus mengetik makalah 8 halaman tentang harga diri dan juga membahas dengan rekan-rekan kuliahnya. Sedangkan aku hanya lagi makan bareng dengannya.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
Suatu hal yang menarik dari harga diri adalah ia tidak kelihatan tapi ada. Harga diri adalah suatu bagian dari jati diri manusia, baik sebagai suatu pribadi maupun sebagai makhluk sosial. Harga diri manusia terikat dengan identitas manusia tersebut: dari mana ia berasal, apa agama yang dipilihnya, bagaimana bentuk tubuhnya secara biologis, apa suku, bangsa, dan kewarganegaraannya, apa orientasi seksualnya, dan bagaimana status pernikahannya.<br />
<br />
Walau tidak kelihatan, harga diri seorang individu kalau dikumpulkan bisa menjadi harga diri suku, harga diri kampung, hingga harga diri bangsa. Termasuk juga harga diri suatu umat beragama.<br />
<br />
Harga diri suatu bangsa yang membuat manusia rela berkumpul, berjuang bersama membentuk suatu bangsa dan juga negara. Namun harga diri bangsa juga bisa memecah suatu negara supaya bangsa tersebut bisa berpisah demi membuat negara lain yang baru.<br />
<br />
Berbeda dengan tubuh fisik, yang terluka ketika mendapat kekerasan fisik, seperti dianiaya, harga diri tidak butuh kekerasan fisik untuk terluka. Hanya butuh kata-kata atau mungkin hanya gambar tanpa kata-kata, untuk membuat harga diri terluka. Sekali lagi kutekankan, harga diri itu ada, walau tiada bentuk yang terlihat atau bisa dipegang.<br />
<br />
Harga diri yang terluka bisa membuat orang berkumpul dan melakukan protes ketika ada tokoh politik yang membuat komentar tidak menyenangkan tentang agama. Berkumpul bersama dan menunjukkan sikap atau pendapat di khalayak umum untuk memperjuangkan harga diri dan berkata lantang bahwa harga diri kami terluka oleh kata-kata atau tindakan seorang pemimpin adalah hak yang diakui oleh undang-undang banyak negara dan juga oleh berbagai perjanjian internasional dan deklarasi universal hak asasi manusia.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
Sebagai seorang pemimpin hendaklah seseorang menjaga kata-katanya untuk tidak melukai harga diri manusia. Sebagai seorang netizen hendaklah seseorang tidak mengedit kata, gambar, dan video untuk provokasi sehingga makin banyak harga diri yang terluka. Sebagai seorang yang harga dirinya terluka, hendaklah protes secara strategis dan tidak melakukan hal-hal bodoh yang membahayakan diri sendiri dan orang lain, serta malah melukai harga diri orang lain. Sebagai seorang yang tidak ikut protes karena merasa harga dirinya baik-baik saja, juga hendaknya tidak mencemooh mereka yang sedang berduka dan berkabung karena harga diri terluka.<br />
<br />
Setiap orang harus menemukan dirinya sendiri yang merupakan bagian dari sesamanya. Semoga di sana, ia menemukan bahwa harga dirinya adalah harga diri sesamanya. Menjaga dan menghormati harga diri sesama manusia akan pula menjaga dan menghormati harga diri sendiri.<br />
<br />
<br />
Bremen, 5 Desember 2016<br />
<br />
<a href="http://iscab.wordpress.com/" target="_blank">iscab</a>.<a href="http://saptocondeutschland.blogspot.com/" target="_blank">saptocondro</a>iscab.saptocondrohttp://www.blogger.com/profile/07154504201854203238noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5562931794869213776.post-35779378144796349672014-12-27T03:13:00.000+07:002014-12-27T03:15:08.739+07:00Selamat Natal 2014<b>Selamat Natal 2014 - Don't Shoot!</b><br />
<br />
Hari ini Natal Hari kedua dan aku lupa lagu "Twelve Days of Christmas". Pada lagu tersebut, ada penjelasan 12 hari Natal itu apa saja, dari tanggal 25 Desember hingga 5 Januari. Bulan Desember ini, aku merasakan jadi panitia Natal Perki Bremen, seperti yang telah kuceritakan pada <a href="http://drhdrdro.wordpress.com/2014/12/10/todo-y02-m04-d10/" target="_blank">Catatan Berdarah Mahasiswa Doktoral, 10 Desember 2014</a>. Natal Perki Bremen diadakan pada bulan purnama, saat Sabtu 6 Desember 2014. Bagai pungguk yang merindukan bulan, purnama selalu punya nuansa mistis romantis. Walau aku tak merenungkan apa beda purnama di Jakarta dan New York, namun aku bertanya-tanya apa beda purnama di Bandung dan Bremen. Pertanyaan ini tidak kusimpan dalam hati, melainkan kutanyakan pada mantanku di Bandung.<br />
<br />
<blockquote class="twitter-tweet" lang="en">
Jadi apa beda purnama di Bandung dan di Bremen?<br />
— iscab.saptocondro (@saptocondro) <a href="https://twitter.com/saptocondro/status/541313990400282624">December 6, 2014</a></blockquote>
<script async="" charset="utf-8" src="//platform.twitter.com/widgets.js"></script><br />
<br />
Selain acara Natal Oikoumene bersama Perki Bremen, aku juga merasakan Weihnachtsfeier atau lebih tepatnya Weihnachtsessen (Makan-makan Natal) di Oldenburg. Acara Weihnachtsessen pertama adalah Rabu 3 Desember 2014, bersama mahasiswa-mahasiswi doktoral. Aku sudah lama tidak gabung acara bareng PhD student di Oldenburg dan tidak kenal pendamping baru acara kumpul-kumpul PhD. Jadi aku ikuti acara Natal ini. Aku menikmati acara makan-makan gratis ini. Setelah acara ini, terbentuklah grup Whatsapp PhD.<br />
<br />
Acara Weihnachtsessen kedua adalah Jumat 12 Desember 2014, bersama rekan kantor Jade HS Oldenburg. Seperti biasa, kami berjalan ke pasar Natal yang bernama Lamberti-Markt Oldenburg. Kami minum Glühwein dan kemudian pergi makan-makan ke restoran. Kali ini, restorannya bertema Bavaria (Bayerisch). Aku pun terkenang masa-masa tinggal di Nürnberg, <a href="http://iscabayern.blogspot.com/" target="_blank">Bayern</a>, dulu. Berhubung minuman pertama itu gratis untukku (karena dibayari oleh kantor) dan aku tidak mau rugi, aku pun membeli 1 Maß bir Bavaria (1 Maß = 1 liter). Aku pun menikmati makanan all-you-can-eat dari buffet. Seperti pepatah Jawa, "mangan ora mangan sing penting ngumpul", orang Jerman punya filosofi "Gemütlichkeit". Aku kekenyangan dan sepertinya bakal muntah karena over-eating dan over-drinking. Tapi jalan kaki dari restoran ke stasiun meredakan rasa ini.<br />
<br />
Akhirnya, pada malam Natal, aku mengikuti misa Heiliger Abend di gereja St. Johann, Bremen. Langit cerah tidak gerimis maupun badai. Angin dingin pun mengalun gemulai bagaikan ksatria berpedang yang kadang menusuk tubuh dan kadang mengiris leher. Dalam gereja begitu hangat, karena sesak oleh pengunjung. Gereja St. Johann berada di pusat kota, jadi sepertinya turis pun akan masuk ke gereja ini kalau ingin merayakan misa Katolik.<br />
<br />
Entah kenapa, Natal tahun ini, aku merasa kesepian. Apakah ini karena dinginnya udara? Apakah ini karena aku sudah tak tahu apa peranku dalam kehidupan sosial di Bremen. Kawan-kawan mainku di Bremen dulu telah berpindah kota atau negara. Yang masih ada di Bremen, sedang menikmati kehangatan bersama keluarga masing-masing. Aku merenungkan bahwa semenjak lulus master dan merasakan kerja di Jerman, aku mengalami peningkatan kemampuan bahasa pemrograman namun mengalami penurunan kemampuan bahasa manusia. Aku sudah tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain dengan baik. Aku merasakan ada bagian diriku yang tercuri oleh kejamnya sistem kapitalisme dalam industri Jerman.<br />
<br />
Seperti Natal 2013, pada Natal 2014 ini, aku datang tidak diundang pada acara bersama muda-mudi Katolik di Bremen, yang kutemui usai misa di St. Johann. Alasannya adalah aku lagi tidak mau kesepian dan entah kenapa masa-masa ini aku lagi tertarik dengan berita bunuh diri dan tulisan tentang cara-cara bunuh diri. Jadi aku mengambil resiko datang ke acara yang aku tak diundang. Aku membawa sekantong jeruk supaya tanganku tidak hampa. Untung, aku diizinkan masuk. Aku mendengarkan obrolan kawan-kawan. Rasa kesepianku lumayan terobati.<br />
<br />
Aku juga merenungkan bahwa banyak hal dari diriku yang harus kuperbaiki tahun 2015, supaya aku bisa bergaul bareng kawan-kawan yang muda-mudi ini. Berat juga harus bergaul bersama orang yang umurnya lebih muda 10 tahun dariku. Namun kaum muda seperti inilah yang memberiku lingkaran penting bagi dunia perjodohanku. Wanita seumuranku sih sudah berkeluarga dan untuk menjadi jodohku, dia harus jadi janda dulu atau kurebut dari suami orang dulu.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
Kotbah pada Misa Malam Natal 2014 di St. Johann berisi "Don't Shoot". Kata-kata ini diambil dari "Christmas Truce" atau "Weihnachtsfrieden", 100 tahun lalu, ketika Perang Dunia I (wiki: <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Christmas_truce" target="_blank">en</a>,<a href="http://de.wikipedia.org/wiki/Weihnachtsfrieden_(Erster_Weltkrieg)" target="_blank">de</a>,<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gencatan_senjata_Natal" target="_blank">id</a>). Ketika itu, pada Malam Natal 1914, tentara Inggris dan Jerman di Front Barat melakukan gencatan senjata. Mereka pun bertukar suvenir dan makanan. Saat itulah, Damai Natal menjadi begitu bermakna bagi orang Eropa.<br />
<br />
Sementara itu, di Amerika Serikat, di bulan Desember, ada beberapa demonstrasi bertema "Hands Up! Don't Shoot!" (<a href="http://facebook.com/handsupdontshoot" target="_blank">fb</a>, wiki: <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Hands_up,_don%27t_shoot" target="_blank">en</a>). Demo ini dilakukan untuk memperingati kasus penembakan oleh polisi, yang memakan korban pemuda kulit hitam tak bersenjata. Di Ferguson, Missouri, Amerika Serikat, seorang polisi kulit putih bernama Darren Wilson berkali-kali menembaki seorang pemuda kulit hitam yang tak bersenjata bernama Michael Brown (wiki: <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Shooting_of_Michael_Brown" target="_blank">en</a>,<a href="http://de.wikipedia.org/wiki/Todesfall_Michael_Brown" target="_blank">de</a>). Kemudian terjadilah demonstrasi besar-besaran di Ferguson pada bulan Agustus 2014 (wiki: <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/2014_Ferguson_unrest" target="_blank">en</a>). Sebagian demonstrasi damai dan sebagian lain tidak. Kritik media Amerika Serikat terdapat pada militerisasi polisi. Polisi menggunakan gas air mata dan menggunakan sniper yang diarahkan kepada demonstran dan wartawan. Pada akhir bulan November, polisi yang menembak dinyatakan tidak bersalah oleh juri. Hal ini menimbulkan demonstrasi di lebih dari 100 kota di Amerika Serikat dengan tema "Hands Up! Don't Shoot!". Di New York, sebagian demonstran ingin memadamkan lampu pohon Natal di Rockefeller Center.<br />
<br />
Jadi apa beda pohon Natal di Jakarta dan New York?<br />
<br />
Tidak ada perdamaian tanpa keadilan, kata banyak orang dari zaman dahulu hingga kini. Gereja Katolik Roma pun memberikan pesan perdamaiannya tentang hubungan antara perdamaian dan keadilan, dengan Pesan Paus Yohanes Paulus II tanggal 1 Januari 2002 pada perayaan World Day of Peace "<a href="http://www.vatican.va/holy_father/john_paul_ii/messages/peace/documents/hf_jp-ii_mes_20011211_xxxv-world-day-for-peace_en.html" target="_blank">No peace without justice. No justice without forgiveness.</a>" dan dengan "<a href="http://www.vatican.va/archive/hist_councils/ii_vatican_council/documents/vat-ii_cons_19651207_gaudium-et-spes_en.html" target="_blank">Gaudium et Spes</a>" hasil Konsili Vatikan II, tahun 1965. Jadi damai Natal menjadi relevan ketika seseorang turut proaktif dalam perjuangan manusia untuk mencari keadilan.<br />
<br />
Aku pun teringat bahwa segenap perjuangan politik yang kulakukan secara sederhana di tahun 2014 ini berdasarkan solidaritasku untuk mereka yang mencari keadilan ketika hak asasi mereka sebagai manusia terinjak-injak di tahun 1965, 1998, dll, bahkan tahun ini di Papua. Walau perjuangan ini tak sempurna di tahun ini, aku yakin bahwa perjuangan melawan angkara murka akan menemukan caranya sendiri untuk bertahan.<br />
<br />
Semoga damai Natal beserta kita!<br />
Teruskan perjuangan melawan ketidakadilan!<br />
Darah Juang!<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
Tulisan Natal yang lalu<br />
<br />
<ul>
<li><a href="http://iscab.wordpress.com/2013/12/31/selamat-natal-2013/" target="_blank">Selamat Natal 2013</a>, dengan kenangan akan masa lalu</li>
<li><a href="http://cintascondro.blogspot.com/2013/12/selamat-natal-2013.html" target="_blank">Selamat Natal 2013</a>, penuh cinta</li>
<li><a href="http://iscab.wordpress.com/2012/12/26/selamat-natal-2012/" target="_blank">Selamat Natal 2012</a>, dan perjalanan</li>
<li><a href="http://saptocondro.blogspot.com/2012/12/selamat-natal-2012.html" target="_blank">Selamat Natal 2012</a>, dan perlawanan terhadap keangkuhan</li>
<li><a href="http://iscab.wordpress.com/2011/12/24/2011-2012/" target="_blank">Selamat Natal 2011</a>, dalam bahasa Jerman "Frohe Weihnachten"</li>
<li><a href="http://iscab.wordpress.com/2009/12/24/selamat-natal-2009/" target="_blank">Selamat Natal 2009</a>, dan perjuangan menghadapi master thesis</li>
<li><a href="http://saptocondro.blogspot.com/2009/12/selamat-natal-2009.html" target="_blank">Selamat Natal 2009</a>, dalam berbagai bahasa.</li>
<li><a href="http://iscab.wordpress.com/2008/12/26/mukadimah/" target="_blank">Selamat Natal 2008</a>, dan mulai dengan blog baru <a href="http://iscab.wordpress.com/" target="_blank">iscab di wordpress</a></li>
<li><a href="http://saptocondro.blogspot.com/2009/12/tulisan-lama-tentang-natal-di-tahun.html" target="_blank">Selamat Natal 2007</a>, dan obrolan absurd</li>
<li>Antara <a href="http://iscab.wordpress.com/2012/06/04/lady-gaga-dan-itb/" target="_blank">Lady Gaga dan Natal di ITB</a>, ada apa sih?</li>
<li>Ada apa dengan <a href="http://iscabitb.blogspot.com/2012/06/lady-gaga-dan-itb.html" target="_blank">ITB, Natal dan Lady Gaga</a>?</li>
</ul>
<br />
Menghitung berapa Natal yang kulalui di Jerman.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
Wilujeung Natal!<br />
Sugeng Natal!<br />
Rahajeng Natal!<br />
<br />
Frohe Weihnachten!<br />
Merry Christmas!<br />
Eid Milad Majid!<br />
<br />
<br />
Bremen, 26 Desember 2014<br />
<br />
<a href="http://iscab.wordpress.com/" target="_blank">iscab</a>.<a href="http://saptoconiedersachsen.blogspot.com/" target="_blank">saptocondro</a><br />
<br />iscab.saptocondrohttp://www.blogger.com/profile/07154504201854203238noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5562931794869213776.post-32399493322277225212014-04-22T04:09:00.003+07:002014-04-22T04:09:59.721+07:00Belajar mengerti survei politikAku sedang belajar mengerti survei politik. Sekarang ada banyak lembaga survei politik di Indonesia. Yang tercatat di KPU berjumlah 56 lembaga. Mereka menyelenggarakan survei untuk kepentingan pemilu legislatif, pemilu presiden, pemilihan gubernur serta pemilihan walikota atau bupati. Sebagian survei mendapat dana dari universitas, media pers, dunia internasional, dll yang relatif netral dalam politik. Sedangkan sebagian lain mendapat dana dari partai politik atau dari tim sukses calon yang akan dipilih.<br />
<br />
<blockquote class="twitter-tweet" lang="en">
Ada 56 lembaga survei untuk Pemilu. <a href="http://t.co/c0Ad8GBLvP">http://t.co/c0Ad8GBLvP</a><br />
— iscab.saptocondro (@saptocondro) <a href="https://twitter.com/saptocondro/statuses/451478586919092225">April 2, 2014</a></blockquote>
<script async="" charset="utf-8" src="//platform.twitter.com/widgets.js"></script><br />
<br />
Selain mengadakan survei menjelang Pemilu, lembaga-lembaga tersebut juga melakukan "exit polls" dan "quick count". Tujuannya adalah memperkirakan persentase suara pemilih. Sayang sekali, metode hitung cepat yang dipakai belum bagus memperkirakan jumlah kursi yang akan didapat dalam parlemen.<br />
<br />
Alasanku belajar mengerti survei politik adalah untuk mengetahui hal-hal ilmiah seputar kegiatan ini:<br />
<ul>
<li>Bagaimana penggunaan kaidah statistika digunakan?</li>
<li>Bagaimana cara pengambilan sampel?</li>
<li>Apa yang terjadi jika data asimetris?</li>
<li>Masih layakkah asumsi distribusi normal atau Gaussian dipakai?</li>
<li>Mengapa metode yang ada mampu memperkirakan suara pemilih tapi belum bisa memperkirakan jumlah kursi di parlemen?</li>
<li>Mungkinkah ada algoritma lain yang bisa dipakai untuk memperkirakan proporsi suara dan jumlah kursi, walau data asimetris? Terutama menggunakan pengetahuan mengenai sistem dinamika dan aljabar linear, yang lebih sesuai dengan bidangku sebagai Control Engineer.</li>
</ul>
<br />
Sebelumnya, aku sudah menulis tentang bagaimana cara pengambilan sampel pada survei politik, jika menggunakan kaidah statistik. Tulisan tersebut ada pada blogku yang lain: "<a href="http://saptocondro.wordpress.com/2014/04/09/pemilu-indonesia-survei-quick-count-dan-exit-polls/" target="_blank">Pemilu Indonesia: Survei, Quick Count dan Exit Polls</a>". Pada tulisanku terdapat sedikit informasi mengenai cara pengambilan sampel menggunakan metode acak berjenjang/bertingkat (stratified random sampling), akan tetapi tidak ada contoh. Kali ini, aku akan menunjukkan beberapa slide presentasi dari 4 lembaga survei yang berisi contoh-contoh tersebut.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
Survei Nasional Saiful Mujani Research & Consulting<br />
(26-29 Maret 2014)<br />
<br />
slide<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="356" marginheight="0" marginwidth="0" scrolling="no" src="http://www.slideshare.net/slideshow/embed_code/33076037?rel=0" style="border-width: 1px 1px 0; border: 1px solid #CCC; margin-bottom: 5px; max-width: 100%;" width="427"> </iframe> <br />
<div style="margin-bottom: 5px;">
<strong> <a href="https://www.slideshare.net/joaquimrohi/kampanye-dan-jokowi-revised" target="_blank" title="Kampanye dan jokowi revised">Kampanye dan jokowi revised</a> </strong> from <strong><a href="http://www.slideshare.net/joaquimrohi" target="_blank">joaquimrohi</a></strong> </div>
<br />
<br />
Penggunaan stratified random sampling dapat dilihat pada halaman 3-9 slide di atas.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
Survei Nasional CSIS<br />
(7-17 Maret 2014)<br />
<br />
slide<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="356" marginheight="0" marginwidth="0" scrolling="no" src="http://www.slideshare.net/slideshow/embed_code/32982895?rel=0" style="border-width: 1px 1px 0; border: 1px solid #CCC; margin-bottom: 5px; max-width: 100%;" width="427"> </iframe> <br />
<div style="margin-bottom: 5px;">
<strong> <a href="https://www.slideshare.net/sonyulianto/survei" target="_blank" title="Survei Pemilu 2014 oleh CSIS">Survei Pemilu 2014 oleh CSIS</a> </strong> from <strong><a href="http://www.slideshare.net/sonyulianto" target="_blank">Sony Yulianto</a></strong> </div>
<br />
<br />
Penggunaan metode acak bertingkat dapat dilihat pada halaman 2 slide di atas.<br />
<br />
Yang menarik dari kesimpulan CSIS adalah kejujurannya dengan mengatakan bahwa banyak pemilih yang masih ragu-ragu, sehingga pilihannya bisa berubah. Ada pula pemilih yang belum punya pilihan. Ini sesuai hasil survei mereka pada halaman 5-7 slide di atas.<br />
<br />
Lembaga survei lain terlalu berani menyimpulkan kalau partai yang satu akan menang telak dan bisa mencalonkan Presiden tanpa koalisi sedangkan ada partai lain akan tidak lolos ambang batas 3,5%. Padahal hasil survei jelas menunjukkan ada persentase tinggi untuk yang belum memiliki pilihan.<br />
<br />
Ini menunjukkan kualitas penelitian CSIS dengan kualitas penelitian lembaga lain.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
Jajak pendapat dari Focus Survei Indonesia<br />
(3-21 Januari 2014)<br />
<br />
slide<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="356" marginheight="0" marginwidth="0" scrolling="no" src="http://www.slideshare.net/slideshow/embed_code/30606561?rel=0" style="border-width: 1px 1px 0; border: 1px solid #CCC; margin-bottom: 5px; max-width: 100%;" width="427"> </iframe> <br />
<div style="margin-bottom: 5px;">
<strong> <a href="https://www.slideshare.net/fsindonesia/jajak-pendapat-masyarakat-terhadap-parpol-dan-calon-president-pada-pemilu-2014" title="Jajak Pendapat Masyarakat terhadap Parpol dan Calon Presiden pada Pemilu 2014">Focus Survey Indonesia</a> </strong> from <strong><a href="https://www.slideshare.net/fsindonesia" target="_blank">fsindonesia</a></strong> </div>
<br />
<br />
Penggunaan metode acak berjenjang (multistage random sampling) dapat dilihat pada halaman 5-9 slide di atas.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
Survei Vox Populi<br />
(9-23 Desember 2013)<br />
<br />
slide<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="511" marginheight="0" marginwidth="0" scrolling="no" src="http://www.slideshare.net/slideshow/embed_code/30471987?rel=0" style="border-width: 1px 1px 0; border: 1px solid #CCC; margin-bottom: 5px; max-width: 100%;" width="479"> </iframe> <br />
<div style="margin-bottom: 5px;">
<strong> <a href="https://www.slideshare.net/bumnbersatu/vps-30471987" target="_blank" title="HASIL SURVEI Vox Populi tentang Elektabilitas Parpol dan Calon Presiden pada Pemilu 2014">Vox Populi</a> </strong> from <strong><a href="https://www.slideshare.net/bumnbersatu" target="_blank">bumnbersatu</a></strong> </div>
<br />
<br />
Penggunaan metode acak berjenjang (multistage random sampling) dapat dilihat pada halaman 3-6 di atas.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
Begitulah contoh-contoh penggunaaan metode acak berjenjang/bertingkat yang biasa disebut "multistage random sampling" atau "stratified random sampling". Dengan metode ini, perkiraan suara mengikuti asumsi distribusi populasi penduduk yang tersebar secara geografis dan gender.<br />
<br />
<br />
Bremen, 21 April 2014<br />
<br />
<a href="http://iscab.wordpress.com/" target="_blank">iscab</a>.<a href="http://saptocondrogaptex.blogspot.com/" target="_blank">saptocondro</a>iscab.saptocondrohttp://www.blogger.com/profile/07154504201854203238noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5562931794869213776.post-38089656267412704792014-03-17T01:48:00.000+07:002014-03-17T01:48:05.260+07:00Antara Vaksinasi dan Tubuh adalah Bait Allah menurut PaulusBulan ini, aku membaca <a href="http://www.nature.com/nature/outlook/vaccines/index.html" target="_blank">beberapa tulisan dari Nature Outlook tentang vaksin</a>. Di sana terdapat kesulitan dalam penelitian, pembuatan dan pendistribusian vaksin. Tahun lalu, baru ada vaksin malaria, yang berguna bagi Afrika, dan mungkin juga Indonesia. Aku tidak tahu bagaimana penelitian vaksin malaria di Indonesia, yang jelas Kalimantan dan Papua memiliki malaria yang ganas.<br />
<br />
Vaksin adalah bahan antigen yang digunakan untuk menimbulkan kekebalan aktif pada manusia. Antigen ini biasanya berasal dari bibit penyakit. Vaksin bisa berupa bakteri atau virus yang dilemahkan atau dimatikan. Dia juga bisa sebagian dari bibit penyakit tersebut: surface protein (protein permukaan), toksin, peptida, recombinant vector, DNA, RNA, dll. (wiki: <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Vaccine" target="_blank">en</a>,<a href="http://de.wikipedia.org/wiki/Impfstoff" target="_blank">de</a>,<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vaksin" target="_blank">id</a>). Penelitian vaksin selalu berkembang seiring dengan perjuangan manusia melawan penyakit.<br />
<br />
Dalam pendistribusian vaksin, banyak daerah di Asia dan Afrika yang berbukit dan bergunung tanpa jalan raya dan listrik. Akibatnya vaksin sulit mencapai tempat tujuan dalam keadaan yang cukup dingin tapi tidak beku dan tidak rusak kena panas.<br />
<br />
Selain masalah geografis, vaksinasi juga tidak dipercaya oleh sebagian orang. Hoax dari internet bahwa vaksin dapat menyebabkan autisme masih tersebar di milis, blog dan facebook. Padahal berdasarkan pemantauan WHO dan penelitian terkini, tidak ditemukan hubungan antara vaksin dan autisme. Selain itu, alasan religius juga membuat vaksin ditolak.<br />
<br />
Alasan penolakan utama vaksinasi di kalangan umat Kristen, termasuk juga Katolik, adalah surat Paulus kepada umat Korintus, yaitu 1 Kor 3:16-17. Isinya sebagai berikut.<br />
<br />
<ul>
<li>Dalam bahasa Indonesia, "Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan bai Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu" (Alkitab Terjemahan Baru, Lembaga Alkitab Indonesia)</li>
<li> Dalam bahasa Inggris, "Do you not see that you are God's holy house, and that the Spirit of God has his place in you? If anyone makes the house of God unclean, God will put an end to him; for the house of God is holy, and you are his house." (Bible in Basic English)</li>
<li>Dalam bahasa Jerman, "Wisset Ihr nicht, dass ihr Gottes Tempel seid und der Geist Gottest in euch wohnt? So jemand den Tempel Gottes verderbt, den wird Gott verderben; denn der Tempel Gottes ist heilig, der seid ihr." (Lutherbibel 1912)</li>
</ul>
<br />
Secara pribadi, aku masih tak mengerti bagaimana caranya ayat ini diinterpretasi menjadi "Jangan menerima vaksinasi". Memang vaksin adalah suatu zat yang berasal dari bibit penyakit. Namun obat-obatan seperti antibiotik, juga berasal dari ragi atau jamur yang beracun. Obat batuk menggunakan alkohol dan bisa memabukkan serta merusak "Bait Allah". Obat flu juga dapat membuat orang mengantuk, yang bisa menghilangkan kesadaran sehingga tertidur. Hal-hal yang membuat tak sadar sebetulnya bisa juga merusak Bait Allah. Pada ilmu farmasi, obat dilambangkan dengan ular. Semua obat, pada dasarnya adalah racun, terutama jika diberikan dengan dosis dan cara yang tidak tepat.<br />
<br />
Sebagai seorang Katolik yang mengalami pendidikan 14 tahun di sekolah Katolik, aku tidak menemukan pertentangan antara vaksinasi dengan ayat 1 Kor 3:16-17. Bahkan aku mendapat vaksinasi dari sekolah. Selain itu, aku juga mendapat vaksinasi hepatitis B dari rumah sakit Katolik di Bandung. Agama Katolik yang kuanut tidak menggambarkan penolakan terhadap vaksinasi.<br />
<br />
Beberapa kawan yang Kristen fundamentalis yang kukenal juga membiarkan diri mereka dan keluarga mereka divaksinasi. Definisi mengenai Kristen fundamentalis memang agak kabur, tapi kira-kira beginilah cirinya<br />
<br />
<ul>
<li>Percaya tahayul, bahwa roh-roh jahat tersebar di Jerman menyebabkan Perang Dunia I dan II beserta tragedi kemanusiaannya. Lalu roh jahat ini membuat orang Eropa menjadi menjauhi Tuhan.</li>
<li>Kalau berdoa, harus komat-kamit tidak jelas dan teriak-teriak. Lalu menggelepar-gelepar di tanah.</li>
<li>Percaya tahayul teologi sukses (prosperity gospel), yang mengatakan bahwa harus memberikan persepuluhan ke gereja, jika tidak ingin tertimpa sial. Kalau memberikan sepuluh persen penghasilan, maka rezeki akan datang tiba-tiba berkali-lipat.</li>
<li>Percaya bahwa Tuhan adalah "tukang sulap" dan "tukang obat" yang bisa langsung menyembuhkan penyakit, dalam bentuk "faith healing".</li>
<li>Kuliah biologi tapi mengutuk teori evolusi, lalu marah-marah kalau dapat IPK jelek atau ketika lulus sulit mendapat kerja di bidang sains.</li>
<li>Kuliah fisika, matematika atau teknik, tapi mengutuk teori probabilitas karena di dunia tidak ada yang acak/random melainkan semua terjadi akibat takdir atau kehendak Tuhan. Kemudian mereka kesal karena harus mengulang ujian probabilitas dan statistika atau ujian pengolahan sinyal atau ujian teori sistem.</li>
<li>Menyebut bahwa aku adalah seorang Antichristus. hehehe.</li>
</ul>
<br />
Walaupun fundamentalis, banyak kawanku tetap percaya vaksinasi di Jerman.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
Kembali ke topik vaksinasi dan ayat 1 Kor 3:16-17. Menurut perhitungan statistik, dibutuhkan 92 hingga 94 persen populasi yang mendapat vaksinasi untuk mendapatkan imunitas bersama atau "Herd immunity" (wiki: <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Herd_immunity" target="_blank">en</a>,<a href="http://de.wikipedia.org/wiki/Herdenimmunit%C3%A4t" target="_blank">de</a>). Jadi ada 6 hingga 8 persen yang tidak divaksinasi namun masih bisa terlindungi sesamanya karena "herd immunity". Melindungi sesama dari penyakit yang mematikan adalah salah satu bentuk kasih Kristiani. Hal ini membuat Injil Lukas menjadi relevan, yaitu Luk 10:27.<br />
<br />
Bunyi Luk 10:27 adalah sebagai berikut.<br />
<br />
<ul>
<li>Dalam bahasa Indonesia, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." (Terjemahan Baru, Lembaga Alkitab Indonesia)</li>
<li>Dalam bahasa Inggris, "Have love for the Lord your God with all your heart and with all your soul and with all your strength and with all your mind; and for your neighbour as for yourself." (Bible in Basic English)</li>
<li>Dalam bahasa Jerman, "Du sollst Gott, deinen HERRN, lieben von ganzen Herzen, von ganzer Seele, von allen Kräften und von ganzem Gemüte und deinen Nächsten als dich selbst." (Lutherbibel 1912)</li>
</ul>
<br />
Jadi cintailah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Lindungi dirimu sendiri dan sesamamu dari penyakit mematikan. Marilah vaksinasi dirimu dan keluargamu!<br />
<br />
<br />
Bremen, 16 Maret 2014<br />
<br />
<a href="http://iscab.wordpress.com/" target="_blank">iscab</a>.<a href="http://saptocondro.wordpress.com/" target="_blank">saptocondro</a>iscab.saptocondrohttp://www.blogger.com/profile/07154504201854203238noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5562931794869213776.post-70328846098986048882014-02-18T01:06:00.001+07:002014-02-18T01:06:16.051+07:00Paper ilmiahHari ini, tiba-tiba ingin mengungkapkan unek-unek tentang paper ilmiah. Kegiatanku saat ini memang seputar itu. Aku menjadi mahasiswa (lagi) dan harus membaca banyak paper ilmiah untuk penelitianku. Untuk menulis, aku harus merujuk pada paper ilmiah sebelumnya, supaya kata-kataku berdasar.<br />
<br />
Ada suatu kegalauan dalam mencari paper. Studi literatur dimulai dengan pencarian paper. Seseorang peneliti harus tahu kata kunci (keyword) yang akan dicari. Tanpa kunci, percuma aja. Zaman dahulu, berbekal kata kunci ini, seorang peneliti pergi ke perpustakaan lokal, melihat katalog, lalu mencari paper di rak yang sesuai. Zaman sekarang, perpustakaan lebih besar dan virtual. Peneliti memasukkan kata kunci ke Google biasa, Google Scholar, Bing, ScienceDirect, IEEE Xplore, dll. (Aku tahunya segitu doang. Ini pertanda aku kurang gaul). Sesudah itu, mesin pencari (search engine) menunjukkan judul-judul paper berdasarkan kata kunci yang dimasukkan. Lalu paper yang relevan dengan penelitian bisa dipilih.<br />
<br />
Memilih paper yang relevan juga penuh seni. Ada biaya yang harus diingat oleh peneliti: waktu dan uang. Di Indonesia dulu, kalau aku menemukan paper di mesin pencari, aku tidak bisa langsung mengunduh. Tempatku bekerja dulu tidak berlangganan jurnal tempat paper berada. Jadinya kalau mau mengunduh, pasti ada biaya sekitar 20 dan 30 US dollar. Hal ini juga masih menjadi masalah di beberapa lembaga penelitian dan universitas di Indonesia zaman sekarang.<br />
<br />
Selesai diunduh, paper tersebut dibaca dan ini butuh waktu. Ada teknik baca cepat dan baca dalam. Baca cepat itu untuk memperkirakan apa isi paper dan layakkah kita menghabiskan waktu untuk membaca dalam. Ketika paper tersebut relevan dengan penelitian atau pekerjaan, berarti paper tersebut layak dibaca dalam-dalam, tapi jangan membuang waktu karena penelitian itu ada tenggat (deadline).<br />
<br />
Nah, kalau tidak relevan, paper tersebut bernilai 20 atau 30 dollar. Menangislah peneliti di Indonesia kalau harus mengunduh 100 paper. Oh, ya, untuk mendapatkan 3 hingga 5 paper yang relevan, aku perlu mencari antara 40 hingga 100 paper. Ilustrasi dari Jorge Cham di PhD Comics bisa menjelaskan bagaimana itu terjadi: 2002, "<a href="http://www.phdcomics.com/comics/archive.php?comicid=286" target="_blank">References</a>" (sok klik aja!). Sedikit info, dulu sewaktu jadi dosen, dana penelitian yang kuperoleh itu 10 juta per tahun, yaitu sekitar 1100 dollar untuk kurs saat itu.<br />
<br />
Peneliti yang berasal dari Indonesia mengakali urusan paper ini dengan membentuk jaringan rahasia di milis, facebook, forum, dll untuk bertukar permohonan paper. Hal ini sangat membantu peneliti di Indonesia. Biaya uang berkurang. Biaya waktu masih ada. Peneliti harus menunggu sehari hingga paper tuntas dikirimkan rekan di milis atau jaringan lain.<br />
<br />
Aku teringat beberapa kawan di <a href="http://iscabremen.blogspot.com/" target="_blank">Bremen</a>, yang studi kelautan, melakukan pengunduhan paper secara sistematis dan gotong royong. Kemudian mereka mengumpulkan paper yang telah diunduh lalu mengorganisasikan dalam folder untuk dimasukkan ke harddisk masing-masing. Lalu kembalilah mereka ke lembaga masing-masing di Indonesia. Hal yang menarik. Tapi riset tidak bekerja seperti itu. Seorang peneliti mencari paper yang relevan dan cenderung yang terbaru. Paper terbaru, dibutuhkan karena peneliti harus membuat sesuatu yang "novel", "original", "filing the gaps", "state-of-the-art", dan istilah lainnya yang mirip.<br />
<br />
Cara sapu jagad mengunduh paper seperti yang dilakukan beberapa kawanku tersebut hanya akan menghasilkan sejumlah paper yang teronggok di folder harddisk dan server. Paper-paper tersebut bisa berguna untuk menulis buku, tapi sulit untuk dipakai penelitian berskala internasional. Akan tetapi, seseorang hanya menulis buku kalau topiknya relevan dengan minatnya. Tidak semua paper itu relevan. Selain itu, aku tak yakin mahasiswa-mahasiswi tempat kawanku mengajar akan membaca paper-paper tersebut.<br />
<br />
Kembali ke topik. Setelah sukses membaca paper yang relevan, seorang peneliti akan terbebas dari kegalauan studi literatur. Ia pun bisa melanjutkan dalam membuat karya ilmiah. Ia bisa menyusun tulisan: proposal, paper, laporan penelitian, thesis, disertasi, dll. Kegalauan berikutnya adalah urusan teknis penelitian dan urusan menyusun kata demi kata.<br />
<br />
Untuk kawan-kawan yang jadi peneliti, kuucapkan "Selamat berurusan dengan paper ilmiah! <a href="http://drhdrdro.wordpress.com/" target="_blank">Darah Juang!</a>"<br />
<br />
<br />
Bremen, 17 Februari 2014<br />
<br />
<a href="http://iscab.wordpress.com/" target="_blank">iscab</a>.<a href="http://saptocondro.wordpress.com/" target="_blank">saptocondro</a>iscab.saptocondrohttp://www.blogger.com/profile/07154504201854203238noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5562931794869213776.post-37692083996417412532013-07-02T22:11:00.000+07:002013-07-02T22:11:32.723+07:00Left LibertarianAku selalu bertanya-tanya apakah <a href="http://iscab.wordpress.com/2011/12/21/ideologi/" target="_blank">ideologi yang kuanut</a> dalam berpolitik. Akupun bertanya, akankah <a href="http://saptocondro.blogspot.com/2011/12/ideologi.html" target="_blank">ideologiku</a> akan berubah seiring dengan waktu. Aku merasa bahwa aku berideologi "<a href="http://saptocondro.blogspot.com/2012/01/kiri-payun.html" target="_blank">kiri payun</a>". Aku selalu bergerak ke depan dengan aliran politik kiri. Betulkah "<a href="http://iscab.wordpress.com/2012/01/06/kiri-payun/" target="_blank">kiri payun</a>" adalah pandangan politik yang kumiliki?<br />
<br />
Menurut <a href="http://www.politicalcompass.org/test" target="_blank">test political compass</a>, aku menganut aliran politik <b>Left Libertarian</b>. Jadi memang benar aku menganut aliran kiri dalam pandangan politik ekonomi, serta menganut paham kebebasan (libertarian) dalam sosial politik.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-r-ZRj7y6si8/UdLrPbipJmI/AAAAAAAAAhs/JUTKJTAUqqQ/s480/pcgraphpng.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="266" src="http://4.bp.blogspot.com/-r-ZRj7y6si8/UdLrPbipJmI/AAAAAAAAAhs/JUTKJTAUqqQ/s320/pcgraphpng.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Hasil test Political Compass: 60% Libertarian, 60% Left</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
Aku memiliki kecenderungan untuk menolak fasisme, baik atas nama negara, etnik, agama, dll. Aku juga condong untuk melawan struktur-struktur yang mapan, walau ini lebih banyak berakar dari nihilisme Kejawen daripada anarkisme. Aku memiliki kecenderungan bahwa hak asasi manusia harus dilindungi, tanpa memandang ketololan idenya, kebodohan agamanya, maupun kata-katanya yang asal bunyi. Jadi pandangan sosial politikku adalah libertarian.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-_KziItJag4g/UdLrlV_IvNI/AAAAAAAAAh0/gOuYXGKEi84/s400/bothaxes.gif" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-_KziItJag4g/UdLrlV_IvNI/AAAAAAAAAh0/gOuYXGKEi84/s320/bothaxes.gif" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">social and economic scale in political ideology</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
Dalam bidang ekonomi, aku merasa bahwa ketimpangan dan kemiskinan bukan karena takdir Tuhan serta pasar tidak boleh dilepas-tangan oleh otoritas negara atau masyarakat. Ketimpangan ekonomi dan kemiskinan adalah konstruksi masyarakat yang bisa diubah. Pasar bebas harus dikendalikan supaya tidak menciptakan ketimpangan. Dalam memandang ekonomi ini, aku banyak terpengaruh oleh Marxisme, Marhaenisme, Swadesi Gandhi, teologi pembebasan, dan sistem pasar sosial di Uni Eropa dan Skandinavia. Jadi pandangan politik ekonomiku adalah kiri.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-ZTHAkAJvO-k/UdLsCqzP9nI/AAAAAAAAAh8/fHdDsAQNjmY/s500/axeswithnames.gif" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-ZTHAkAJvO-k/UdLsCqzP9nI/AAAAAAAAAh8/fHdDsAQNjmY/s320/axeswithnames.gif" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gandhi juga Left Libertarian</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
Ternyata pandangan politikku mirip Gandhi, Nelson Mandela, dan Dalai Lama.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-_V6yMV_d4Os/UdLsT79pxEI/AAAAAAAAAiE/Aoo8jpV9rbc/s780/internationalchart.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="205" src="http://3.bp.blogspot.com/-_V6yMV_d4Os/UdLsT79pxEI/AAAAAAAAAiE/Aoo8jpV9rbc/s400/internationalchart.png" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dalai Lama dan Nelson Mandela juga Left Libertarian</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
Ing Ngarso Sosialisme.<br />
Ing Madyo Marhaenisme.<br />
Tut Wuri Berdikari.<br />
<br />
Selamat berpolitik!<br />
<br />
<br />
Bremen, 2 Juli 2013<br />
<br />
<a href="http://iscab.blogspot.com/" target="_blank">iscab</a>.<a href="http://saptocondeutsch.blogspot.com/" target="_blank">saptocondro</a>iscab.saptocondrohttp://www.blogger.com/profile/07154504201854203238noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5562931794869213776.post-71919649677716366732013-07-01T05:20:00.000+07:002013-07-02T22:16:29.130+07:00Logika bahasaDalam suatu kursus bahasa Jerman, guruku pernah berkata bahwa bahasa itu tidak selamanya logis. Memang dalam setiap bahasa ada aturan tertentu yang bersifat logis. Akan tetapi logika dalam berbahasa bukanlah logika Aristotelian, maupun Boolean.<br />
<br />
Aku pernah belajar logika Aristotelian sederhana dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Mereka yang lanjut kuliah jurusan hukum, psikologi, dan sosiologi di Indonesia biasanya belajar logika Aristotelian lebih mendalam. Dulu sempat mendengar curhat dosen jurusan hukum dan psikologi, kalau mahasiswa-mahasiswi pernah ikut kuliah ini namun tetap saja mereka tidak bisa membangun argumentasi yang logis pada kuliah-kuliah berikutnya. Bukan hanya itu, hingga mengerjakan tugas akhir atau skripsi, banyak yang tidak logis.<br />
<br />
Sebagai orang yang bergerak di bidang teknik, aku tidak terdidik dengan logika Aristotelian (wiki:<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Aristotelian_logic" target="_blank">en</a>,<a href="http://de.wikipedia.org/wiki/Begriffslogik" target="_blank">de</a>). Aku lebih banyak belajar logika matematis, berupa logika simbolik. Untuk lebih mendalami logika ini, sebetulnya perlu belajar banyak kalkulus proposisional (wiki:<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalkulus_proposisional" target="_blank">id</a>,<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Propositional_calculus" target="_blank">en</a>,<a href="http://de.wikipedia.org/wiki/Aussagenlogik" target="_blank">de</a>) dan teori himpunan (wiki:<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_himpunan" target="_blank">id</a>,<a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Set_theory" target="_blank">en</a>,<a href="http://de.wikipedia.org/wiki/Mengenlehre" target="_blank">de</a>). Untuk bisa jadi sarjana teknik, aku harus menguasai logika Boolean (wiki:<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aljabar_Boolean" target="_blank">id</a>,<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Boolean_algebra" target="_blank">en</a>,<a href="http://de.wikipedia.org/wiki/Boolesche_Algebra" target="_blank">de</a>). Dalam perjalanan hidup dan kuliah teknik, aku juga mendalami logika fuzzy (wiki:<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Logika_fuzzy" target="_blank">id</a>,<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Fuzzy_logic" target="_blank">en</a>,<a href="http://de.wikipedia.org/wiki/Fuzzylogik" target="_blank">de</a>).<br />
<br />
Semua logika yang kupelajari sebetulnya lebih untuk mengerti bagaimana mesin bekerja, bukan bagaimana manusia berpikir. Namun aku banyak belajar dari kawan-kawan dari ilmu sosial dan humaniora mengenai apa saja yang termasuk sesat pikir atau "logical fallacy" (wiki:<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kesesatan" target="_blank">id</a>,<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Fallacy" target="_blank">en</a>,<a href="http://de.wikipedia.org/wiki/Fehlschluss" target="_blank">de</a>). Hal-hal yang termasuk dalam daftar sesat logika harus dihindari (wiki:<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_fallacies" target="_blank">en</a>), untuk membangun alur yang logis dalam berpikir dan berbahasa, baik lisan maupun tulisan.<br />
<br />
Dalam dunia pemrograman, aku belajar bahasa yang lain, yaitu <i>programming language</i>. Di sini, ada aturan berbahasa dengan baik. Bagaimana menggunakan tanda baca dan spasi dengan benar. Jika ada kesalahan, komputer akan memberikan pesan "error" dan program tidak bisa dikompilasi. Selain itu, kadang ada hal yang tidak salah, namun bisa menimbulkan kerancuan. Untuk ini, komputer hanya memberi peringatan "warning". Seorang programmer yang baik, belajar dari pesan-pesan ini. Programmer akan menghilangkan "error" dan mengurangi "warning" dalam kerjanya.<br />
<br />
Dalam berbahasa manusia, aku belajar banyak dari dunia pemrograman. Aku harus mengurangi hal-hal yang sesat secara logika dan yang rancu atau ambigu (wiki:<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ambiguitas" target="_blank">id</a>,<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Ambiguity" target="_blank">en</a>,<a href="http://de.wikipedia.org/wiki/Mehrdeutigkeit" target="_blank">de</a>). Kemampuan berbahasa secara logis sangat penting dalam dunia sains, karena di sini ilmuwan harus membuat tulisan ilmiah (scientific paper) dan menyusun presentasi serta diskusi di seminar atau konferensi ilmiah. Dalam dunia pers dan jurnalisme, wartawan dan pembawa acara haruslah menjaga alur logika tulisan, siaran radio maupun televisi. Pembawa acara harus membuat diskusi di televisi dan radio tetap dalam kerangka berpikir logis. Wartawan di media cetak dan internet harus menyusun tulisan yang logis dan tidak rancu.<br />
<br />
Di zaman pesan pendek ini, banyak sekali tantangan dalam menggunakan bahasa yang logis dan tidak rancu. Kalimat pada SMS, chatting, twitter, dll banyak yang rancu. Bahkan dengan kebangkitan alay (4L4y), berbahasa menjadi tidak mudah. Dalam pesan pendek, aku selalu pusing dengan huruf "g", kadang artinya "gua" (saya), kadang artinya "gak" (kagak/tidak). Aku menghindari penggunaan singkatan, karena itu rancu. PHP bisa artinya Personal Home Page, bisa juga Pemberi Harapan Palsu.<br />
<br />
Gambar berikut, menjelaskan pentingnya berbahasa secara logis dan tidak rancu.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-_Zp5W87-uDE/UdCqMXB4BfI/AAAAAAAAAhU/I9y9wHfC3PY/s824/programer.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-_Zp5W87-uDE/UdCqMXB4BfI/AAAAAAAAAhU/I9y9wHfC3PY/s320/programer.jpg" width="225" /></a></div>
<br />
Jika menggunakan alur logika dalam satu kalimat, "Bring 6" memiliki arti "Bring 6 eggs".<br />
Jika menggunakan alur logika dalam satu paragraf, "Bring 6" bisa berarti "Bring 6 bottles of milk."<br />
Berbahasalah dengan tidak rancu. Berdiskusilah dengan menghindari sesat pikir (logical fallacy). Maka dunia akan damai dari debat kusir dan kebisingan tidak penting.<br />
<br />
Berhubung gambar di atas berisi susu dan telur, tolong jangan siram mukaku dengan air teh!<br />
(contoh kalimat yang tidak logis)<br />
<br />
<br />
Bremen, 30 Juni 2013<br />
<br />
<a href="http://puisiscab.blogspot.com/" target="_blank">iscab</a>.<a href="http://saptocondrogaptex.blogspot.com/" target="_blank">saptocondro</a><br />
<br />
P.S. Bagaimana <a href="http://cintascondro.blogspot.com/2013/01/dengan-logika.html" target="_blank">bercinta dengan logika</a>, masih kupelajari dan belum selesai. Aku masih mempelajari kebenaran kata- kata Vina Panduwinata "ternyata asmara tidak kenal <a href="http://iscab.wordpress.com/2013/01/02/dengan-logika/" target="_blank">dengan logika</a>". Jika premis tersebut benar, aku harus mempelajari implikasi logisnnya beserta silogisme apa saja yang bisa tersusun.<br />
<br />iscab.saptocondrohttp://www.blogger.com/profile/07154504201854203238noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5562931794869213776.post-63074061990296570292013-05-29T18:13:00.000+07:002013-05-29T18:14:27.137+07:00STOP<b>STOP</b><br />
<b>T</b>hink<br />
<b>O</b>bserve<br />
<b>P</b>lan<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
Cast Away, 2000, movie from Robert Zemeckis and starred by Tom Hanks.<br />
<br />
Bremen, 29 Mei 2013<br />
<br />
<a href="http://iscab.wordpress.com/" target="_blank">iscab</a>.<a href="http://cintascondro.blogspot.com/" target="_blank">saptocondro</a>iscab.saptocondrohttp://www.blogger.com/profile/07154504201854203238noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5562931794869213776.post-55245536126839816932013-04-14T05:02:00.000+07:002013-04-14T05:02:17.278+07:00Hanya 3 persen pemerkosa masuk penjaraMenurut Rape, Abuse, and Incest National Network (<a href="http://www.rainn.org/" target="_blank">RAINN</a>) di Amerika Serikat, dari 100 pemerkosaan:<br />
<ul>
<li>46 dilaporkan ke polisi</li>
<li>12 penangkapan</li>
<li>9 masuk pengadilan</li>
<li>5 keputusan pidana</li>
<li>3 pemerkosa <a href="http://www.rainn.org/get-information/statistics/reporting-rates" target="_blank">yang dipenjara</a> (setidak-tidaknya 1 hari)</li>
</ul>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://rainn.org/images/get-information/Statistics/Jailedrapists.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="258" src="http://rainn.org/images/get-information/Statistics/Jailedrapists.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<blockquote class="twitter-tweet">
Steubenville, Ohio. <a href="https://twitter.com/search/%23fb">#fb</a> <a href="http://t.co/p0IKI8NJx3" title="http://plurk.com/p/ibp8a9">plurk.com/p/ibp8a9</a><br />
— iscab.saptocondro (@saptocondro) <a href="https://twitter.com/saptocondro/status/314040065238126592">March 19, 2013</a></blockquote>
<script async="" charset="utf-8" src="//platform.twitter.com/widgets.js"></script><br />
<br />
<blockquote class="twitter-tweet">
Rehtaeh Parsons. Nova Scotia & Halifax. Canada. <a href="https://twitter.com/search/%23fb">#fb</a> <a href="http://t.co/aZtZcEG3iG" title="http://plurk.com/p/ig7vrl">plurk.com/p/ig7vrl</a><br />
— iscab.saptocondro (@saptocondro) <a href="https://twitter.com/saptocondro/status/323187938139717633">April 13, 2013</a></blockquote>
<script async="" charset="utf-8" src="//platform.twitter.com/widgets.js"></script>
<br />
Bahwa sesungguhnya perjuangan melawan budaya pemerkosaan (rape culture) belum usai.<br />
<br />
Bremen, 13 April 2013<br />
<br />
<a href="http://iscab.wordpress.com/" target="_blank">iscab</a>.<a href="http://saptocondro.blogspot.com/" target="_blank">saptocondro</a>iscab.saptocondrohttp://www.blogger.com/profile/07154504201854203238noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5562931794869213776.post-33410816128683879702013-02-19T00:43:00.001+07:002013-02-19T00:43:24.028+07:00Kisah kurikulum di tahun 2013<div class='posterous_autopost'><p>Di suatu negeri, di tahun 2012, seorang penguasa beserta kroninya butuh dana untuk Pemilu yang akan diadakan dua tahun kemudian. Mereka pun memutar otak. Terbersitlah ide, yaitu dengan mengganti kurikulum pendidikan.</p> <p>Anggaran pendidikan kan 20% dari total anggaran. Dananya kencang. Kalau ganti kurikulum, akan ada buku baru, pelatihan guru, uji coba ini-itu. Dari dana pengadaan buku, biaya percetakan bisa agak digelembungkan. Dari pelatihan guru, dana yang bisa digelembungkan adalah biaya perjalanan, studi-banding, dan fotokopi.</p> <p>Supaya terkesan mengakomodasi kepentingan masyarakat, dibuatlah website "Uji Publik Pengembangan Kurikulum 2013". Seluruh rakyat yang peduli pendidikan dipersilahkan menuliskan pesan, kesan, komentar, ide, dan apapun di website tersebut. Apakah suara rakyat tersebut didengarkan, tidak terlalu dipedulikan.</p> <p>Supaya kepentingan pencarian dana Pemilu 2014 sukses, rakyat harus dipecah-belah dengan isu. Kebetulan isu paling asyik untuk ini adalah agama. Kurikulum 2013 pun diberi muatan agama ekstra. Muatan ini pun sengaja dibuat dengan mengganggu pelajaran lainnya, seperti sains. </p> <p>Alasan tambahan muatan agama adalah indah-indah: untuk mencegah tawuran pelajar, supaya masyarakat semakin bermoral, dll. Isu agama ini cukup berhasil memecah rakyat dan mengaburkan masalah sesungguhnya, yaitu penguasa sedang memanfaatkan pergantian kurikulum untuk dana politik.</p> <p>Penguasa tersebut tidak peduli anak-anak bangsa yang harus mengalami kurikulum pendidikan tersebut. Ia juga tidak peduli bagaimana masa depan mereka dalam menghadapi tantangan dunia yang selalu bergerak. Penguasa tak peduli kalau ulahnya memecah-belah rakyat dengan isu agama itu menghancurkan pilar kehidupan bangsa. Penguasa hanya peduli bahwa Pemilu sebentar lagi dan ingin menghisap dana sebanyak-banyaknya.</p> <p style="text-align: center;">***</p> <p>Semoga kisah ini hanyalah fiksi...</p> <p>Bremen, 18 Februari 2013</p> <p><a href="http://iscab.wordpress.com" title="wacana iscab" target="_blank">iscab</a>.<a href="http://saptocondro.blogspot.com" title="saptocondro serius" target="_blank">saptocondro</a></p></div>iscab.saptocondrohttp://www.blogger.com/profile/07154504201854203238noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5562931794869213776.post-69399283754464712752012-12-26T23:21:00.001+07:002012-12-26T23:21:01.993+07:00Selamat Natal 2012<div class='posterous_autopost'><p>Sekarang hari kedua Natal, yaitu 26 Desember 2012. Ini Natal ketujuh di Jerman. Kali ini kunikmati malam Natal bersama keluarga Rayendra di <a href="http://iscabremen.blogspot.com" title="iscab di bremen" target="_blank">Bremen</a>, dilengkapi oleh Ibu Polwan dan <a href="http://hestiasari.blogspot.com" title="Hesti" target="_blank">Hesti</a>. Lalu kujalani hari pertama dan kedua Natal dalam kesendirian dan perenungan. Aku beryukur atas kembalinya aku ke Bremen dan atas pekerjaan baruku. Frohe Weihnachten, euy!</p> <p><a href="http://iscab.wordpress.com/2011/12/24/2011-2012/" title="Natal 2011" target="_blank">Tahun lalu</a>, kurayakan Natal di Nürnberg bersama kawan-kawan baru. Hari itu kupakai beryukur atas pekerjaan pertama di Jerman sebagai tukang insinyur. Waktu itu, kusangka aku akan tinggal lama di <a href="http://iscabayern.blogspot.com" title="iscab di bayern" target="_blank">Bayern</a> dan bekerja di sana. Tapi ternyata takdir mengirim surat kepada kosmos sehingga secara kosmologi aku tak cocok tinggal di sana dan kini kembali ke Bremen. Entah sampai berapa lama, tapi kujalani hidup ini secara Carpe Diem aja deh. Merry Christmas, euy!</p> <p>Dua tahun lalu, kurayakan Natal di Bremen, dan aku tak punya ingatan apa yang terjadi hari itu. Tidak kutorehkan sesuatu tentang Natal di blogku. Yang kurasakan saat itu, hanyalah gabungan eforia lulus kuliah Master dan kegalauan seorang pemuda pengangguran yang hidup dalam ketidakpastian mengenai masa depannya. Namun mimpi Eropaku saat itu tidak pernah padam. Selamat Natal, euy!</p> <p><a href="http://saptocondro.blogspot.com/2009/12/selamat-natal-2009.html" title="Selamat Natal 2009" target="_blank">Tiga tahun lalu</a>, kuterima banyak ucapan Selamat Natal dari orang-orang yang tidak kukenal (dekat). Tahun ini kupuas karena yang memberi pesan Natal kepadaku hanya mereka yang dekat di hatiku saja. Memiliki 2000 kenalan Facebook dan lebih dari 200 kawan di address book telponku tidak memungkinkan aku memberikan pesan Natal yang personal. Kalaupun personal, sebagian dari mereka bakal mem-forward pesanku sehingga tidak menjadi personal. Kugabungkan saja <a href="http://iscab.wordpress.com/2009/12/24/selamat-natal-2009/" title="Selamat Natal 2009" target="_blank">pesan Natalku di blog tiga tahun lalu</a>. Aku bersyukur memiliki kenalan di dunia nyata dan maya, jauh maupun dekat, baik jarak di hati maupun jarak geografis. Sugeng Natal, euy!</p> <p>Tiga tahun lalu, kurayakan Natal sebagai manusia yang patah hati. Tahun tersebut aku kehilangan pekerjaan dan cinta seorang perempuan. Di satu sisi, aku sudah bukan burung dalam sangkar lagi. Di sisi lain, aku adalah Rajawali Sakti yang bisa merentangkan sayapnya lebar dan terbang tinggi serta jauh menjelahi angkasa. Namun burung yang terbang tinggi adalah burung yang menjejakkan kakinya terlebih dahulu pada sesuatu yang kokoh. Aku belum punya pijakan yang kokoh saat itu. Aku harus membangun rasa percaya diriku yang hancur sebelum terbang tinggi menggapai mimpi. Wilujeung Natal, euy!</p> <p>Aku teringat cintanya yang selalu memberiku hidup. Tapi cinta seperti ini tidak sehat. Hidup harus bisa bangkit dari diriku sendiri dan memancar bagi manusia di sekitarku. Aku pun belajar supaya menjadi mandiri dalam menjadi manusia berbahagia. Kalau tidak bisa membangkitkan kebahagiaan dari dalam diri sendiri, aku takkan mungkin bisa membagi kebahagiaanku kepada sesama dan hanya akan menjadi benalu cinta bagi orang lain. Kini aku memiliki kendali atas emosi yang kumiliki. Namun aku yakin perjalanan cintaku belum berakhir. Feliz Navidad, euy!</p> <p><a href="http://iscab.wordpress.com/2008/12/26/mukadimah/" title="Natal 2008" target="_blank">Empat tahun lalu</a>, kurayakan Natal ketiga di Bremen. Ingatan yang kumiliki hanyalah saat itu, aku memulai blogging menggunakan Wordpress. Perasaan yang kuingat saat itu adalah aku dihinggapi kecemasan seorang mahasiswa yang tidak lulus-lulus. Selain itu, aku juga tak tahu apa tujuan hidupku saat itu. Aku dihadapkan pada suatu dilema apakah aku sebaiknya mennyelesaikan kuliahku dengan cara DO alias batal atau dengan cara lulus hingga akhir. Masing-masing memiliki konsekuensinya. Kini aku bersyukur atas pilihanku sehingga memiliki jalan hidup seperti hari ini. Joyeux Noel, euy!</p> <p><a href="http://saptocondro.blogspot.de/2009/12/tulisan-lama-tentang-natal-di-tahun.html" title="Natal 2007" target="_blank">Lima tahun lalu</a>, kurayakan Natal kedua di Bremen. Saat itu kurayakan pesta lintas agama dan lintas budaya. Sepulangnya kutuliskan pesan Natalku tentang Indonesia. Aku bersyukur bisa punya pengalaman lugu dan naif di Jerman saat itu. Wesolych Swiat, euy!</p> <p style="text-align: center;">***</p> <p>Buatku Natal tahun ini adalah perjalanan. Perjalanan Yosef dan Maria yang hamil tua menuju Yerusalem. Saat itu, mereka harus pergi ke sana untuk mengikuti sensus penduduk yang diselenggarakan Pemerintah Romawi. Mereka pun secara taat hukum kembali ke daerah asalnya. Walau hamil tua, perjalanan jauh harus diarungi oleh Bunda Maria.</p> <p>Buatku Natal tahun ini adalah perjalanan. Perjalanan kaki petani Jambi sejauh <a href="http://www.berdikarionline.com/tag/aksi-jalan-kaki-1000-km" title="jalan kaki 1000 km menuju Jakarta" target="_blank">1000 km ke Jakarta </a><a href="http://www.berdikarionline.com/kabar-rakyat/20121206/petani-jambi-siapkan-aksi-jalan-kaki-jambi-jakarta-1000-km.html" title="1000 km menuntut hak" target="_blank">menuntut hak-haknya</a> yang <a href="http://www.berdikarionline.com/editorial/20121211/arti-penting-aksi-petani-jambi-jalan-kaki-1000-km.html" title="dirampas perkebunan sawit" target="_blank">dirampas perkebunan sawit</a>. <a href="http://www.berdikarionline.com/kabar-rakyat/20121210/petani-jambi-matangkan-persiapan-aksi-jalan-kaki-1000-km.html" title="Perjalanan petani Jambi" target="_blank">Perjalanan</a> yang jauh dan penuh pengorbanan. Ada yang tertabrak motor maupun truk.</p> <p>Buatku Natal tahun ini adalah perjalanan. Perjalanan umat gereja HKBP Filadelfia di Bekasi menuju Gerejanya untuk merayakan Natal. Perjalanan yang penuh darah dan air mata. </p> <p>Buatku Natal tahun ini adalah perjalanan. Perjalanan seorang anak manusia mencari jati diri, merantau ke Jerman menggapai mimpi. Segenap kesukaran harus dilalui karena perjalanan spiritual adalah suatu yang harus dihadapi oleh setiap manusia yang ingin dewasa dalam iman. </p> <p>Dalam suatu perjalanan, selalu ada pemberhentian.<br />Maria dan Yosef harus berhenti sejenak untuk mempersiapkan kelahiran bayi Yesus. Seorang yang kelak akan mengguncang dunia, baik dalam iman maupun dalam sejarah.<br />Petani Jambi harus berhenti sejenak dan menggalang massa di <a href="http://www.berdikarionline.com/kabar-rakyat/20121212/petani-memulai-aksi-jalan-kaki-dari-jambi-ke-jakarta-1000-km.html" title="berhenti sejenak" target="_blank">tempat pemberhentiannya</a>. Mereka harus mempersiapkan kelahiran suatu semangat perubahan. Perubahan yang mengguncang dunia.<br />Aku harus berhenti sejenak untuk mempersiapkan kelahiran semangatku. Semangat yang bergelora menghadapi tahun 2013 dengan pekerjaan baru beserta segenap tantangannya. Semangat untuk menyambut setiap kesempatan yang ada.</p> <p>Kisah Natal adalah suatu penolakan terhadap keangkuhan suatu kekuasaan. Maria dan Yosef harus menghadapi keangkuhan orang-orang yang menolak mereka untuk menginap sementara ketika Maria ingin melahirkan. Keangkuhan Herodes, raja Israel saat itu juga yang mengancam nyawa bayi Yesus. Namun kerendahan hati dari tiga Majus dari Timur dan gembala-gembala sekitar Betlehem yang diterima oleh Maria dan Yosef.</p> <p>Kisah Natal adalah suatu penolakan terhadap keangkuhan suatu kekuasaan. Petani Jambi dan perwakilan suku anak dalam yang tanahnya dirampas harus berhadapan dengan kekuasaan. Sebagian dari mereka tidak ditanggapi oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dengan angkuhnya. Sang Menteri <a href="http://www.berdikarionline.com/kabar-rakyat/20121217/abaikan-tuntutan-petani-jambi-menhut-zulkifli-hasan-asyik-gangnam-style.html" title="angkuhnya Gangnam Style" target="_blank">lebih memilih menari Gangnam Style</a> daripada mendengarkan keluhan rakyat petani. </p> <p>Kisah Natal adalah suatu penolakan terhadap keangkuhan suatu kekuasaan. Polisi dan militer menghalangi umat gereja HKBP Filadelfia yang ingin beribadah di Gerejanya. Mereka membiarkan FPI melempari umat HKBP dengan air kotor dan sampah. Negara kehilangan fungsinya dalam melindungi warga negaranya. Negara hanya menjadi simbol keangkuhan suatu pihak yang menindas pihak lainnya.</p> <p>Kisah Natal adalah suatu penolakan terhadap keangkuhan suatu kekuasaan. Di hari Natal ini, segenap keangkuhan yang kumiliki menjadi hilang maknanya. Segenap identitas yang membanggakan seperti titel sarjana dari perguruan tinggi itu maupun titel master lulusan negara anu tidak memiliki makna. Senyum manis dan otak cemerlang yang kumiliki bisa membuatku mempengaruhi orang lain. Namun kekuasaan ini tak ada maknanya di hari Natal ini. Aku ingin merenung dalam kesunyian jiwaku di Natal ini dan lepas dari hingar-bingar kekuasaan.</p> <p style="text-align: center;">***</p> <p>Selamat Natal & Tahun Baru! </p> <p>Bremen, 26 Desember 2012</p> <p><a href="http://iscab.wordpress.com" title="wacana iscab" target="_blank">iscab</a>.<a href="http://saptocondro.blogspot.com" title="saptocondro sok serius" target="_blank">saptocondro</a> </p></div>iscab.saptocondrohttp://www.blogger.com/profile/07154504201854203238noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5562931794869213776.post-59325707514857379632012-05-28T23:02:00.001+07:002012-05-28T23:02:18.581+07:00About Science: Not Perfect is Good<div class='posterous_autopost'><p>About Science: Not Perfect is Good</p> <p>In a battle between two scientists in <a href="http://bleach.wikia.com/wiki/Hueco_Mundo" title="Hollow World" target="_blank">Hueco Mundo</a>, Mayuri Kurotsuchi gave Syazel Aporro Granz his victory speech. <a href="http://bleach.wikia.com/wiki/Mayuri_Kurotsuchi" title="Mayuri" target="_blank">Mayuri</a> is a captain of 12th division in the Gotei 13 of Shinigami. <a href="http://bleach.wikia.com/wiki/Szayel_Aporro_Granz" title="Syazel Aporro" target="_blank">Syazel Aporro</a> is an Arrancar and the octave Espada (top 8). For me, this speech reminds me of the conversation between Krishna and Arjuna in <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Bhagavad_Gita" title="Bhagawad Gita" target="_blank">Bhagavad Gita</a> in the war of the clan Bharata (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Baratayuda" title="Bharata Yudha" target="_blank">Bharata Yudha</a>) on <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Kurukshetra_War" title="Kurusetra" target="_blank">Kurukshetra</a>. Well, the comparison between two stories is a kind of apple and orange things. But I like both apple and orange.</p> <p>This is Mayuri's victory speech about science: Not Perfect is Good.<br />(translated by Badkarma, unedited) </p> <p>***</p> <p>There is no perfection in this world.<br />It's a cliché expression<br />but it's the truth.<br />Thus ordinary people yearn for "Perfection" and seek it out.</p> <p>But what meaning is there in "Perfection"?</p> <p>None.<br />Absolutely none at all.<br />I abhor "Perfection"</p> <p>If something is "Perfect" <br />then there is nothing better than it.<br />There is no room for "Creation" within it.<br />It means there is no opening<br />for talent or wisdom to enter into it.</p> <p>Do you understand?<br />For scientists, perfection is despair.</p> <p>Something can be more wonderful <br />than anything that has existed thus far<br />but it can never be perfect.</p> <p>A scientist is an organism<br />that must continually suffer <br />under this constradiction<br />and even find pleasure in it.</p> <p>In other words,<br />you had already lost to me<br />the instant you uttered that crazy word,<br />"Perfection".</p> <p>This is, of course,<br />assuming that you were a scientist</p> <p>***</p> <p><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Bleach_(manga)" title="Bleach" target="_blank">Bleach</a> is written by <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Tite_Kubo" title="Noriaki Kubo" target="_blank">Tite Kubo</a> (manga) and Masashi Sogo (animé).<br />The other version of the Mayuri's victory speech can be seen in the animé. <br /><iframe src="http://www.youtube.com/embed/qLrxBO51bzc?wmode=transparent" allowfullscreen frameborder="0" height="417" width="500"></iframe></p> <p>***</p> <p>Tidak sempurna itu asyik. Ketidaksempurnaan memberi ruang untuk kreasi.</p> <p>Sebagai <a href="http://saptocondro.wordpress.com" title="saptocondro love science and technology" target="_blank">pencinta sains</a>, tidak ada tulisan ilmiah yang sempurna sehingga kita harus memperbaiki paper, thesis, tugas akhir, skripsi, dan tulisan lainnya yang sedang kita kerjakan.<br />Seorang ilmuwan atau scientist tidak pernah <a href="http://rahard.wordpress.com/2012/05/24/terlalu-cepat-puas/" title="Budi Rahardjo" target="_blank">cepat puas diri</a> dan selalu belajar hal-hal baru. Semboyanku adalah hari ini aku gaptek dan besok takkan gaptek lagi. Dengan <a href="http://saptocondrogaptex.blogspot.com" title="iscab.saptocondro tak ingin gaptek lagi" target="_blank">kegaptekan</a> inilah, aku tak berhenti belajar hal-hal baru.<br />Oleh karena itu, aku selalu menjadi seorang aficianado dalam sains dan teknologi, salah duanya adalah <a href="http://iscabrainrobot.blogspot.com" title="brain robot research" target="_blank">brain research</a> dan <a href="http://saptocondrobotic.blogspot.com" title="the church of robotics" target="_blank">robotika</a>, terutama aspek control engineering-nya.</p> <p>Nürnberg, 28 Mei 2012</p> <p><a href="http://iscab.wordpress.com" title="iscab.saptocondro" target="_blank">iscab</a>.<a href="http://saptocondro.blogspot.com" title="saptocondro serius, euy" target="_blank">saptocondro</a></p></div>iscab.saptocondrohttp://www.blogger.com/profile/07154504201854203238noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5562931794869213776.post-85726452383090967182012-05-05T20:55:00.001+07:002012-05-05T20:55:39.826+07:00Essential Skills in Facebook Era<div class='posterous_autopost'><p>According to Howard Rheingold, in an IEEE Spectrum <a href="http://spectrum.ieee.org/podcast/at-work/education/five-essential-skills-for-the-facebook-era" title="Five Essential Skills for the Facebook Era" target="_blank">interview</a>, the essential skills in Facebook era are</p> <ul> <li>Paying <strong>attention</strong></li> <li><strong>Focus </strong>on intention</li> <li><strong>Critical </strong>thinking</li> <li>Literacy of <strong>participation</strong></li> <li><strong>Collaboration</strong></li> </ul> <p>You can see his <a href="http://rheingold.com/" title="Howard Rheingold" target="_blank">web</a> or wiki (<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Howard_Rheingold" title="Howard Rheingold" target="_blank">en</a>,<a href="http://de.wikipedia.org/wiki/Howard_Rheingold" title="Howard Rheingold" target="_blank">de</a>) to know more about Net Smart.</p> <p>Seperti kata Aa Gym,<br />mulailah dari diri sendiri, dari hal sederhana, dari sekarang. </p> <p> </p> <p>Nürnberg, 5 Mei 2012</p> <p><a href="http://iscab.wordpress.com" title="iscab.saptocondro" target="_blank">iscab</a>.<a href="http://saptocondro.blogspot.com" title="iscab.saptocondro" target="_blank">saptocondro</a></p></div>iscab.saptocondrohttp://www.blogger.com/profile/07154504201854203238noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5562931794869213776.post-48821243515517227732012-03-29T05:48:00.001+07:002012-03-29T05:48:04.658+07:00Thesis Doktoral Susilo Bambang Yudhoyono<div class='posterous_autopost'><p>Thesis Doktoral atau disertasi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY):<br />"Pembangunan Pertanian dan Perdesaan sebagai upaya Mengatasi Kemiskinan dan Pengangguran: Analisis Ekonomi Politik Kebijakan Fiskal". 2004. IPB. Bogor.</p> <p>Pertanyaanku:<br />Apakah yang dikerjakan Dr. SBY ketika menjadi Presiden (tahun 2004-2014) sesuai dengan thesisnya sewaktu masih studi S3?<br />Bagaimana kebijakan fiskal SBY?<br />(Ketika tulisanku di blog ini kubuat, SBY memiliki kebijakan fiskal memotong subsidi bahan bakar minyak: harga premium per liter dari Rp 4500 menjadi Rp 6000)<br />Bagaimana subsidi yang diberikan kepada pedesaan dan kepada petani?<br />Kita lihat hingga tahun 2014.<p />Tulisan Susilo Bambang Yudhoyono yang <a href="http://www.pustakabersama.net/buku.php?id=40397&cari" title="pustaka bersama" target="_blank">lain</a>: </p> <ul> <li>"Kebijakan Fiskal Indonesia: dinamika, permasalahan, dan pilihan", S.B.Yudhoyono, 2004, Brighten Press, Jakarta. (<a href="http://www.pustakabersama.net/buku.php?id=40387&cari=" title="SBY dinamika fiskal" target="_blank">tautan</a>)</li> <li>"Pengurangan Kemiskinan di Indonesia: mengapa tidak cukup dengan memacu pertumbuhan ekonomi?", S.B. Yudhoyono, 2004, Brighten Press,Jakarta (<a href="http://www.pustakabersama.net/buku.php?id=40386&cari=" title="SBY kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi" target="_blank">tautan</a>)</li> <li>"Menuju Indonesia Baru", S.B. Yudhoyono, 2004, Brighten Press (<a href="http://www.pustakabersama.net/buku.php?id=40381&cari=" title="SBY Menuju Indonesia Baru" target="_blank">tautan</a>)</li> <li>"Membangun Indonesia yang Aman, Adil, dan Sejahtera: visi, misi dan program", S.B. Yudhoyono, 2004, Brighten Press (<a href="http://www.pustakabersama.net/buku.php?id=40385&cari=" title="SBY Indonesia aman adil sejahtera" target="_blank">tautan</a>)</li> <li>"Menuju Negara Kebangsaan Indonesia Modern", S.B. Yudhoyono, 2004, Brighten Press (<a href="http://www.pustakabersama.net/buku.php?id=40382&cari=" title="SBY kebangsaan modern" target="_blank">tautan</a>)</li> <li>"Indonesia 2004-2009: vision for change", S.B. Yudhoyono, 2004, Brighten Press. (<a href="http://www.pustakabersama.net/buku.php?id=40388&cari=" title="SBY Indonesia visi perubahan" target="_blank">tautan</a>)</li> <li>"Aceh Perlu Keadilan Kesejahteraan dan Keamanan",S.B. Yudhoyono, 2001,Kantor Menkosospolkam, Jakarta. (<a href="http://www.pustakabersama.net/buku.php?id=34794&cari=" title="SBY Aceh keadilan kesejahteraan keamanan" target="_blank">tautan</a>)</li> <li>dll (lihat aja tautan di atas, mirip-mirip semua)</li> </ul> <p>Alamat penerbit Brighten Press:<br /><a href="http://www.brighten.or.id" title="Brighten Institute" target="_blank">Brighten Institute<br /></a>Indonesia Institute for Public Policy and Development Studies<br />Jl. Merak No. 14<br />Tanah Sareal<br />Bogor 16161<br />Indonesia<br />Telpon: +62 251 8323 080<br />Fax: +62 251 8357 326<br />http://www.brighten.or.id </p> <p>Dipikir-pikir, hebat juga, Dr. Yudhoyono ini. Dalam setahun bisa bikin banyak buku diselingi kesibukan kampanye untuk Pemilu. Waktu itu, tahun 2004, Beliau masih ganteng dan kantung matanya tidak seperti sekarang tahun 2012. Berarti tidur cukup namun bisa produktif bikin lebih dari 5 buku dalam setahun. Nampaknya SBY lebih sehat hidupnya kalau jadi Ph.D. student daripada jadi Presiden.</p> <p>OK, mungkin juga ada Ctrl+C dan Ctrl+V dalam karya tulisnya. Tapi hebat juga dalam satu tahun, reviewer dan editor Brighten Press bisa meloloskan tulisannya. Penerbit dan organisasi di belakangnya juga punya alamat di kota yang sama dengan tempat tinggal Pak Beye, yah?</p> <p> </p> <p>Nürnberg, 28 Maret 2012</p> <p><a href="http://iscab.wordpress.com" title="iscab.saptocondro" target="_blank">iscab</a>.<a href="http://saptocondro.blogspot.com" title="saptocondro seurieus" target="_blank">saptocondro</a></p></div>iscab.saptocondrohttp://www.blogger.com/profile/07154504201854203238noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5562931794869213776.post-49175309460190166762012-03-29T05:31:00.001+07:002012-03-29T05:31:45.645+07:00Thesis Doktoral Susilo Bambang Yudhoyono<div class='posterous_autopost'><p>Thesis Doktoral atau disertasi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY):<br />"Pembangunan Pertanian dan Perdesaan sebagai upaya Mengatasi Kemiskinan dan Pengangguran: Analisis Ekonomi Politik Kebijakan Fiskal". 2004. IPB. Bogor.</p> <p>Pertanyaanku:<br />Apakah yang dikerjakan Dr. SBY ketika menjadi Presiden (tahun 2004-2014) sesuai dengan thesisnya sewaktu masih studi S3?<br />Bagaimana kebijakan fiskal SBY?<br />(Ketika tulisanku di blog ini kubuat, SBY memiliki kebijakan fiskal memotong subsidi bahan bakar minyak: harga premium per liter dari Rp 4500 menjadi Rp 6000)<br />Bagaimana subsidi yang diberikan kepada pedesaan dan kepada petani?<br />Kita lihat hingga tahun 2014.<p />Tulisan Susilo Bambang Yudhoyono yang <a href="http://www.pustakabersama.net/buku.php?id=40397&cari" title="pustaka bersama" target="_blank">lain</a>: </p> <ul> <li>"Kebijakan Fiskal Indonesia: dinamika, permasalahan, dan pilihan", S.B.Yudhoyono, 2004, Brighten Press, Jakarta. (<a href="http://www.pustakabersama.net/buku.php?id=40387&cari=" title="SBY dinamika fiskal" target="_blank">tautan</a>)</li> <li>"Pengurangan Kemiskinan di Indonesia: mengapa tidak cukup dengan memacu pertumbuhan ekonomi?", S.B. Yudhoyono, 2004, Brighten Press,Jakarta (<a href="http://www.pustakabersama.net/buku.php?id=40386&cari=" title="SBY kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi" target="_blank">tautan</a>)</li> <li>"Menuju Indonesia Baru", S.B. Yudhoyono, 2004, Brighten Press (<a href="http://www.pustakabersama.net/buku.php?id=40381&cari=" title="SBY Menuju Indonesia Baru" target="_blank">tautan</a>)</li> <li>"Membangun Indonesia yang Aman, Adil, dan Sejahtera: visi, misi dan program", S.B. Yudhoyono, 2004, Brighten Press (<a href="http://www.pustakabersama.net/buku.php?id=40385&cari=" title="SBY Indonesia aman adil sejahtera" target="_blank">tautan</a>)</li> <li>"Menuju Negara Kebangsaan Indonesia Modern", S.B. Yudhoyono, 2004, Brighten Press (<a href="http://www.pustakabersama.net/buku.php?id=40382&cari=" title="SBY kebangsaan modern" target="_blank">tautan</a>)</li> <li>"Indonesia 2004-2009: vision for change", S.B. Yudhoyono, 2004, Brighten Press. (<a href="http://www.pustakabersama.net/buku.php?id=40388&cari=" title="SBY Indonesia visi perubahan" target="_blank">tautan</a>)</li> <li>"Aceh Perlu Keadilan Kesejahteraan dan Keamanan",S.B. Yudhoyono, 2001,Kantor Menkosospolkam, Jakarta. (<a href="http://www.pustakabersama.net/buku.php?id=34794&cari=" title="SBY Aceh keadilan kesejahteraan keamanan" target="_blank">tautan</a>)</li> <li>dll (lihat aja tautan di atas, mirip-mirip semua)</li> </ul> <p>Alamat penerbit Brighten Press:<br /><a href="http://www.brighten.or.id" title="Brighten Institute" target="_blank">Brighten Institute<br /></a>Indonesia Institute for Public Policy and Development Studies<br />Jl. Merak No. 14<br />Tanah Sareal<br />Bogor 16161<br />Indonesia<br />Telpon: +62 251 8323 080<br />Fax: +62 251 8357 326<br />http://www.brighten.or.id </p> <p>Dipikir-pikir, hebat juga, Dr. Yudhoyono ini. Dalam setahun bisa bikin banyak buku diselingi kesibukan kampanye untuk Pemilu. Waktu itu, tahun 2004, Beliau masih ganteng dan kantung matanya tidak seperti sekarang tahun 2012. Berarti tidur cukup namun bisa produktif bikin lebih dari 5 buku dalam setahun. Nampaknya SBY lebih sehat hidupnya kalau jadi Ph.D. student daripada jadi Presiden.</p> <p>OK, mungkin juga ada Ctrl+C dan Ctrl+V dalam karya tulisnya. Tapi hebat juga dalam satu tahun, reviewer dan editor Brighten Press bisa meloloskan tulisannya. Penerbit dan organisasi di belakangnya juga punya alamat di kota yang sama dengan tempat tinggal Pak Beye, yah?</p> <p> </p> <p>Nürnberg, 28 Maret 2012</p> <p><a href="http://iscab.wordpress.com" title="iscab.saptocondro" target="_blank">iscab</a>.<a href="http://saptocondro.blogspot.com" title="saptocondro seurieus" target="_blank">saptocondro</a></p></div>iscab.saptocondrohttp://www.blogger.com/profile/07154504201854203238noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5562931794869213776.post-45076416288510852012-01-15T02:01:00.001+07:002012-01-15T02:01:07.255+07:00Litprom<div class='posterous_autopost'><p>Hari ini, aku mendapatkan <a href="http://www.daad.de" title="DAAD" target="_blank">DAAD</a> letter edisi Desember 2011. Di situ ada artikel dari Horst Willi Schors mengenai buku-buku yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Jerman. Tahun 2010, ada 11000 buku diterjemahkan ke dalam Bahasa Jerman. Mayoritas, yaitu 65%, berasal dari buku berbahasa Inggris. Bahkan untuk novel, angkanya 70%. Buku dengan Bahasa Indonesia masuk urutan 20 besar yang diterjemahkan.</p> <p>Urutannya sebagai berikut:</p> <ol> <li>Inggris, 65%</li> <li>Prancis, 10,2% </li> <li>Jepang, 5,8%</li> <li>Italia, 3,2%</li> <li>Spanyol, 2,4%</li> <li>Swedia, 2,1%</li> <li>Belanda, 1,9%</li> <li>Rusia, 1,5%</li> <li>Latin, 0,8%</li> <li>Norwegia, 0,7%</li> </ol> <p>Sisanya 6,3% kalau digabung.</p> <p>Dalam artikel Schors, aku membaca tentang <a href="http://www.litprom.de/" title="Litprom" target="_blank">Litprom</a>. Sejak tahun 1984, Litprom berurusan dengan perkembangan literatur di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Yang menarik, Litprom memberi dukungan finansial untuk penerjemahan buku-buku fiksi dari ketiga benua tersebut ke dalam Bahasa Jerman. Penerjemahan buku ke dalam bahasa lain bisa mendukung adanya pemenang Nobel Sastra dari ketiga benua, menurut artikel tersebut.</p> <p>Hal ini menarik buatku karena banyak novel, roman, dll berbahasa Indonesia yang bagus untuk diterjemahkan ke dalam bahasa lain, khususnya Jerman. Semoga ada pemenang Nobel Sastra dari Indonesia dalam waktu dekat. Yang mudah kutemukan di Jerman adalah terjemahan Tetralogi Buru karangan <a href="http://de.wikipedia.org/wiki/Pramoedya_Ananta_Toer" title="Pram" target="_blank">Pramoedya Ananta Toer</a> ke dalam Bahasa Jerman. Mudah-mudahan makin banyak buku Indonesia yang dialihbahasakan.</p> <p style="text-align: center;">***</p> <p>Tentang Litprom, silahkan baca</p> <p><a href="http://www.litprom.de/">http://www.litprom.de/</a></p> <p><a href="http://de.wikipedia.org/wiki/Litprom">http://de.wikipedia.org/wiki/Litprom</a></p> <p> </p> <p style="text-align: center;">***</p> <p>Mengenai dukungan finansial dari Litprom untuk menerjemahkan buku fiksi dari bahasa Indonesia ke Jerman silahkan baca</p> <p><a href="http://www.litprom.de/uebersetzungsfoerderung.html">http://www.litprom.de/uebersetzungsfoerderung.html</a></p> <p style="text-align: center;">***</p> <p style="text-align: left;">Selamat menerjemahkan!</p> <p style="text-align: left;">Nürnberg, 14 Januari 2011</p> <p style="text-align: left;">iscab.<a href="http://saptocondro.blogspot.com" title="saptocondro" target="_blank">saptocondro</a></p> <p> </p></div>iscab.saptocondrohttp://www.blogger.com/profile/07154504201854203238noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5562931794869213776.post-70453431712947661812012-01-06T00:05:00.001+07:002012-01-06T00:05:41.996+07:00Kiri Payun<div class='posterous_autopost'><p>Setelah <a href="http://saptocondro.blogspot.com/2011/12/ideologi.html" title="ideologi" target="_blank">merenungkan ideologi politik</a> apa yang perlu kuanut, akhirnya aku memilih suatu ideologi bernama "Kiri Payun".</p> <p>Kata "kiri payun" berasal dari bahasa Indonesia "kiri" dan bahasa Sunda "payun", yang artinya "depan" dalam Bahasa Indonesia. Dengan ideologi ini, aku memilih pergerakan di kiri dan arah ke depan. Kalau banyak membaca buku Marx, Engels, dan Trotski tentang <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Permanent_revolution" title="revolusi permanen" target="_blank">revolusi permanen</a>, gerakan "kiri payun" bersifat <a href="http://progresifrevolusioner.blogspot.com/" title="progresif revolusioner">progresif revolusioner</a>. Progresif yang bergerak ke depan dan revolusioner yang kiri. Dalam gerakan sosial, ekonomi, dan politik, "kiri payun" terinspirasi oleh Marxisme dan variannya.</p> <p>Kata-kata "kiri payun" ini digunakan oleh orang di Jawa Barat dan Banten di Indonesia ketika dalam angkot ingin turun. Ideologi kiri payun juga berhubungan dengan angkot (angkutan kota). Penganut ideologi ini mengedepankan penggunaan kendaraan umum daripada kendaraan pribadi. Kendaraan umum memiliki keunggulan berupa bahwa dia bisa digunakan oleh masyarakat umum secara bersama-sama. Kebersamaan ini bisa diresapi maknanya dari pidato Soekarno "Lahirnya Pancasila" tentang gotong royong (lihat <a href="http://id.wikisource.org/wiki/Lahirnya_Pancasila" title="Lahirnya Pancasila" target="_blank">sini</a>).</p> <p>Kendaraan pribadi itu tidak ramah lingkungan. Dia serakah akan lahan parkir. Kendaraan pribadi menghabiskan lebih banyak waktunya di tempat parkir daripada dipakai jalan. Selain itu, kendaraan pribadi berperan besar dalam kemacetan. Pengurangan kendaraan pribadi bisa mengurangi polusi lokal. Sebagai penganut ideologi "kiri payun", aku juga bersifat progresif revolusioner dalam gerakan lingkungan hidup secara praksis dan teori. Sisi <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Environmentalism" target="_blank">environmentalisme</a> dalam "kiri payun", bersifat <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Eco-socialism" title="Eco sosialisme" target="_blank">eco-sosialist</a>.</p> <p>Karena "kiri payun" berhubungan dengan angkot. Penganut ideologi ini perlu mempelajari sifat-sifat angkot, terutama di wilayah Jawa Barat dan Banten. Angkot bersifat adaptif, dalam artian berhentinya bisa di mana saja. Jalur angkot juga bisa berubah ketika tiba-tiba jalan ditutup atau penumpang tinggal sedikit kemudian sopir dan penumpang membuat kesepakatan mengenai jalur angkot. Dari sini, kita bisa ambil sisi pragmatisme gerakan politik "kirip payun". Selain itu, kita bisa mengambil sisi ekologis dari gerakan kiri payun, terutama tentang <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Self-organization">self-organizing</a> ecology. Ketika suatu sistem ekologi berubah, contoh jalan ditutup, angkot bisa melakukan "self organizing" untuk memilih jalur lain. Penganut ideologi kiri payun harus sadar sosial <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Ecology" title="ekologi" target="_blank">ekologi</a>.</p> <p>Kiri payun berasal dari dua bahasa, yaitu Indonesia dan Sunda, menunjukkan bahwa penganut harus memiliki sifat "think globally, act locally". Walau menguasai teori-teori yang menjadi pandangan dunia (<a href="http://de.wikipedia.org/wiki/Weltanschauung" title="Weltanschauung" target="_blank">Weltanschauung</a>/<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/World_view" title="World View" target="_blank">world view</a>), gerakan praksis selalu bersifat lokal. Gerakan politik harus mulai dari sesuatu yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Seperti kata Aa Gym, dimulai dari yang kecil, dari diri sendiri, dan dari sekarang, penganut "kiri payun" memulai gerakan dengan membentuk sikap hidup dan gaya hidup pribadi. Sesuatu ideologi politik harus bersifat personal.</p> <p>Gerakan kiri payun juga terinspirasi oleh kata-kata seorang feminis <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Carol_Hanisch" title="Carol Hanisch" target="_blank">Carol Hanisch</a>, "The Personal is Political" (baca <a href="http://www.carolhanisch.org/CHwritings/PIP.html" title="Personal is Political" target="_blank">ini</a>). Gerakan politik tak bisa terpisahkan dengan hal-hal personal. Beberapa hal personal seperti identitas, seks, pilihan penampilan, dll tak terpisahkan dengan politik. Bagaimana seseorang berpenampilan diatur dengan Perda jilbab di beberapa wilayah di Indonesia. Peraturan daerah adalah hasil proses politik dan bagaimana seseorang berpakaian adalah masalah personal. Larangan berambut mohawk di Aceh yang mengakibatkan penggundulan paksa adalah contoh lain mengenai kehidupan personal dan dunia politik tak bisa dipisahkan. Gerakan kiri payun bersifat sadar dan kritis terhadap <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Identity_politics" title="politik identitas" target="_blank">politik identitas</a>.</p></div>iscab.saptocondrohttp://www.blogger.com/profile/07154504201854203238noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5562931794869213776.post-83360104256153430502011-12-21T05:08:00.001+07:002011-12-21T05:08:32.291+07:00Ideologi?<div class='posterous_autopost'><p>Dulu aku teracuni oleh nasionalisme. Lalu aku tertarik dengan Marxisme dan teologi pembebasan ketika kuliah di Bandung. Sedikit membaca feminisme dan environmentalisme. Sesampainya di Jerman, aku menjadi pengikut nihilisme. Sempat ikut demo anti nasionalisme di Bremen Jerman. Aku dituduh seorang <a href="http://deswandirio.wordpress.com/" title="Rio Deswandi" target="_blank">kawan di Jerman</a>, sebagai pengikut teknofasisme.</p> <p>Kini, aku mulai bertapa untuk menemukan ideologi yang lain.</p></div>iscab.saptocondrohttp://www.blogger.com/profile/07154504201854203238noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5562931794869213776.post-57806803071677980342011-01-06T23:50:00.000+07:002011-01-07T00:28:14.014+07:00E = H2OE = H2O<div>punya makna bahwa energi dan air saling berhubungan.</div><div><br /></div><div>Untuk menghasilkan air bersih, dibutuhkan energi.</div><div>Sebaliknya, untuk menghasilkan energi dibutuhkan air yang cukup bersih.</div><div><br /></div><div>Enam bulan lalu, <a href="http://www.ieee.org/">IEEE</a> Spectrum dan <a href="http://water.signtific.org/">Signitific Lab</a> dari <a href="http://iftf.org/">Institute for the Future</a> membuat event <a href="http://spectrum.ieee.org/static/e-h2o">E = H2O</a>. Selain itu <a href="http://spectrum.ieee.org/">IEEE Spectrum</a> banyak mengulas permasalahan antara <a href="http://spectrum.ieee.org/static/special-report-water-vs-energy">air dan energi</a> (terutama listrik). Signitific Lab juga memiliki <a href="http://water.signtific.org/blog/">blog</a>.</div><div><br /></div><div>Videonya ada di bawah ini.</div><div><br /></div><div><br /><iframe src="http://player.vimeo.com/video/12181752" width="400" height="265" frameborder="0"></iframe><p><a href="http://vimeo.com/12181752">E=H2O: Full Scenario</a> from <a href="http://vimeo.com/user3940641">E=H2O</a> on <a href="http://vimeo.com/">Vimeo</a>.</p><br /></div><div><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div><br /></div><div>Kembali lagi tentang air vs energi.</div><div><br /></div><div>Untuk menghasilkan air bersih, secara alamiah dibutuhkan siklus. Sewaktu masih sekolah dasar, aku diajari bahwa air yang kita pakai akhirnya dibuang ke selokan, sungai, dll. Kadang sampai ke danau dan laut. Lalu air menguap karena panas matahari. Air mengembun menjadi awan lalu turunlah hujan. Air hujan turun lalu menjadi air bersih yang siap diolah jadi air minum. Air yang kita minum menjadi pipis dan kotoran yang jadi buangan. Siklus air terulang kembali. Siklus ini terjadi akibat bantuan energi matahari dan gaya gravitasi bumi.</div><div><br /></div><div>Pada siklus air buatan manusia. Air kotor hasil buangan manusia diolah oleh pabrik. Diaduk, disaring, kadang-kadang diberi alga, lumut, dan bakteri tertentu, lalu disaring lagi menggunakan reverse osmosis, lalu disinari dengan ultraviolet, kadang-kadang diberi ozon, jadilah air bersih (yang siap minum).</div><div><br /></div><div>Pada reverse osmosis, air harus dilewatkan pada suatu membran. Untuk bisa melalui membran ini, air harus bertekanan tinggi. Tekanan ini membutuhkan energi. Setelah itu, air juga dipapar dengan radiasi ultraviolet. Tentu saja lampu UV butuh energi listrik supaya menyala. Jadi untuk menghasilkan air bersih butuh energi.</div><div><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div><br /></div><div>Energi listrik yang dihasilkan mayoritas berasal dari kalor atau termal. Pada pembangkit listrik yang menggunakan batu bara dan nuklir, air bersih dibutuhkan untuk menjalankan mesin uap. Juga tenaga solar thermal dan kadang-kadang geothermal. Untuk pembangkit energi listrik lainnya, air bersih dibutuhkan sebagai pendingin mesin.</div><div><br /></div><div>Energi listrik yang berbasis biofuel, seperti biodiesel atau metanol fuel cell juga berasal dari tanaman yang membutuhkan air. Airnya tidak harus sebersih air minum tapi air ini tidak boleh beracun dan berbahaya bagi tanaman penghasil biofuel.</div><div><br /></div><div>Untuk membuat sel photovoltaic sebagai komponen penting tenaga surya, air bersih dibutuhkan. Dari membuat ingot silikon hingga fabrikasi sel ini, air bersih dipakai. Juga pengolahan limbahnya membutuhkan air.</div><div><br /></div><div>Jadi tanpa air, energi listrik tidak akan tersedia.</div>iscab.saptocondrohttp://www.blogger.com/profile/07154504201854203238noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5562931794869213776.post-65511127167607141842010-12-16T01:27:00.000+07:002010-12-16T01:38:41.798+07:00Penggunaan contoh kehidupan sehari-hari dalam kelasDi sekolah dan kuliah, peserta didik (murid atau mahasiswa/i) menerima banyak bahan ajar dari pengajar. Beberapa pengajaran bersifat abstrak dan beberapa berhubungan dengan realitas kehidupan sehari-hari. Dosen atau guru yang baik sebaiknya tidak berada di menara gading pendidikan namun juga perlu menginjak bumi dengan memberikan contoh kehidupan sehari-hari dalam kelasnya.<div><br /></div><div>Bulan ini, aku mengikuti webinar berjudul "Using Everyday Engineering Examples in the Classroom". Webinar ini ditujukan untuk pendidikan teknik. Akan tetapi, beberapa pesan berguna juga untuk memberi gambaran bagaimana seorang dosen/guru mengajar dengan memberikan contoh dalam realitas keseharian. Rekaman webinar dapat dilihat di bawah ini.</div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><br /><br /><iframe src="http://player.vimeo.com/video/17535600" width="400" height="250" frameborder="0"></iframe><p><a href="http://vimeo.com/17535600">ENGAGE Everyday Engineering Examples Webinar Dec, 2, 2010</a> from <a href="http://vimeo.com/user1426145">WEPAN KnowledgeCenter</a> on <a href="http://vimeo.com/">Vimeo</a>.</p>iscab.saptocondrohttp://www.blogger.com/profile/07154504201854203238noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5562931794869213776.post-82271787461627830802010-12-16T00:51:00.000+07:002010-12-16T01:08:09.847+07:00Interaksi Dosen dan Mahasiswa<div>Inti sari pendidikan terletak pada interaksi antara guru dan murid. Dalam kehidupan perguruan tinggi, antara dosen dan mahasiswa/i. Dalam UU Pendidikan, antara pendidik dan peserta didik. Secanggih apapun fasilitas pendidikan, jika interaksi antara guru dan murid tidak baik, baik dari segi kuantitas maupun kualitas, pendidikan kehilangan maknanya dan kedua belah pihak tidak akan mendapatkan manfaat berarti.</div><div><br /></div><div>Contoh interaksi yang buruk dari segi kuantitas:</div><div><ul><li>guru tidak datang ke kelas atau kehadiran guru di bawah standar (hal ini biasa terjadi di kampus perguruan tinggi negeri dan di daerah terpencil yang kekurangan guru)</li><li>murid membolos</li></ul></div><div><br /></div><div>Contoh interaksi yang buruk dari segi kualitas</div><div><ul><li>guru hadir ke kelas, tapi tidak menyiapkan bahan ajar. (hal ini juga terjadi di kampus perguruan tinggi negeri)</li><li>murid datang ke kelas tapi tidur atau tidak konsentrasi</li><li>guru tidak memeriksa pekerjaan murid</li><li>murid tidak mengerjakan tugas</li></ul></div><div><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div><br /></div>Bulan lalu, sempat ikut webinar berjudul "Improving Faculty/Student Interaction". Di sana terdapat banyak informasi yang berguna untuk menjadi dosen yang baik, atau secara umum, pengajar yang baik. Di bawah ini rekaman webinar tersebut.<div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><br /><br /><iframe src="http://player.vimeo.com/video/16984211" width="400" height="240" frameborder="0"></iframe><p><a href="http://vimeo.com/16984211">ENGAGE Strategy: Improving Faculty/Student Interaction</a> from <a href="http://vimeo.com/user1426145">WEPAN KnowledgeCenter</a> on <a href="http://vimeo.com/">Vimeo</a>.</p>iscab.saptocondrohttp://www.blogger.com/profile/07154504201854203238noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5562931794869213776.post-23543710371876889592009-12-26T20:08:00.001+07:002009-12-26T20:08:15.367+07:00formspring.meAsk me anything <a href="http://formspring.me/iscab" target="_blank">http://formspring.me/iscab</a>iscab.saptocondrohttp://www.blogger.com/profile/07154504201854203238noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5562931794869213776.post-73273612615378594952009-12-24T19:25:00.000+07:002009-12-24T21:55:36.889+07:00Selamat Natal 2009Sehari sebelum Natal 2009.<div><br /></div><div>Hari ini, aku bangun pagi (pagi? siang kaleeee) setelah kemarin <a href="http://iscabremen.blogspot.com/2009/12/plasma-spenden-donor-plasma.html">mendonor plasma darah</a>, merapikan bulu dan jalan-jalan di Weihnachtsmarkt Bremen serta mengecek kondisi keuangan di bank.</div><div><br /></div><div>Setelah bangun, kucek email, <a href="http://www.plurk.com/iscab">Plurk</a>, dan <a href="http://www.facebook.com/iscab.saptocondro">Facebook</a>. Banyak ucapan Natal walaupun belum 25 Desember. Banyak teman yang tidak bakal sempat mengucap selamat hari raya karena mereka bakal pergi liburan. Jadinya mereka memberiku selamat sebelum hari-H.</div><div><br /></div><div>Natal ini, aku memilih tetap di <a href="http://www.bremen.de">Bremen</a>. Aku tidak pergi jalan-jalan ke luar kota (dan negeri). Aku lagi menghemat uang dan juga visa yang kumiliki kurang panjang untuk dipakai liburan ke luar negeri.</div><div><br /></div><div>Sore ini, aku akan pergi ke gereja St. Johann untuk misa Malam Natal. Ada permainan trompet. Setelah itu, datang ke undangan makan-makan di rumah Mas <a href="http://www.facebook.com/yadi.rayendra">Yadi</a>.</div><div><br /></div><div>Walaupun belum hari Natal, kuucapkan saja</div><div>Selamat Natal 2009!</div><div>Damai di bumi, damai di hati!</div><div><br /></div><div>***</div><div><br /></div><div>Natal ini kurenungkan bahwa diriku belum lulus kuliah <a href="http://www.mci.uni-bremen.de/">master</a> di <a href="http://www.uni-bremen.de">Uni Bremen</a>. Padahal ini sudah semester VIII. Ternyata aku gagal lagi kuliah tepat waktu. Selain itu, tahun ini, aku dapat hadiah ulang tahun berupa surat (usulan) pemecatan dari tempat kerjaku di Indonesia. Hadiah lain saat ultah di bulan Juli adalah kabar bahwa cintaku dipastikan kandas seiring berita bahwa wanita yang kucintai sudah menemukan cinta yang baru, yang bukan diriku.</div><div><br /></div><div>Natal dan akhir tahun 2009 kupakai untuk memantapkan diri untuk berjuang demi kelulusan master yang tertunda lama dan demi pekerjaan di Jerman, terutama pekerjaan <i>Wissenschaftliche Mitarbeiter</i> (artinya adalah peneliti atau researcher atau scientist). Liburan Natal ini aku diminta (oleh supervisor tercinta, yang kaga punya akun Facebook) untuk mencoba simulasi data EEG yang belum diolah. Padahal m-file MATLAB yang telah kubuat adalah untuk data yang sudah diolah.</div><div><br /></div><div>Beberapa undangan makan-makan, baik yang gratis maupun yang urunan, tetap kuhadiri selama jadwal tidak bentrok dengan undangan makan-makan lain (hehehe). Ini diperlukan untuk mencegah kesepian akut. Karena berdasarkan <a href="http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1319108">penelitian</a>, kesepian dapat menyebabkan orang kehilangan uang dan gagal mengikuti deadline serta kesepian bisa menular.</div><div><br /></div><div>Natal ini, aku tetap jauh dari orang tua dan kerabat serta teman-teman tercinta di Bandung. Selain itu, banyak teman yang pergi berlibur ke luar kota dan ke luar negeri. Jadi aku harus mencari cara mengelola kesepian sambil tetap berkonsentrasi mengurus thesis dan memperindah curriculum vitae sembari mencari sesuap nasi.</div><div><br /></div><div>***</div><div><br /></div><div>Berbeda dengan <a href="http://iscab.blog.friendster.com/2007/12/selamat-natal-2007/">tahun 2007</a>, aku tak punya renungan Natal buat negaraku tercinta, Indonesia. Aku sudah malas memikirkan Indonesia. KPK, Bank Century, dan bla bla bla. Dulu aku punya cukup uang dan waktu untuk memikirkan negara. Sekarang aku cukup memikirkan thesis dan bagaimana cara sintas (survive) dalam studi tanpa jadi gelandangan dan kelaparan.</div><div><br /></div><div>Selamat Natal 2009!</div><div>Selamat tinggal Indonesia!</div><div>Masa depanku adalah Eropa.</div>iscab.saptocondrohttp://www.blogger.com/profile/07154504201854203238noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5562931794869213776.post-75181608497918363072009-12-24T19:18:00.000+07:002009-12-24T21:23:19.921+07:00Tulisan lama tentang Natal di tahun 2007<div><a href="http://iscab.blog.friendster.com/2007/12/selamat-natal-2007/">Tulisan ini</a> kubuat di tahun 2007 tentang Natal.</div><div>Kaga penting.</div><div><br /></div><div>***</div><div><br /></div><div><span class="Apple-style-span" style=" color: rgb(51, 51, 51); line-height: 19px; font-family:'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif;font-size:12px;"><h2 style="font-family: 'Trebuchet MS', 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-weight: bold; font-size: 1.6em; color: rgb(51, 51, 51); text-decoration: none; margin-top: 30px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; "><a href="http://iscab.blog.friendster.com/2007/12/selamat-natal-2007/">Selamat Natal 2007</a></h2><div class="entry" style="line-height: 1.4em; "><p style="font-size: 1.05em; "><br /></p><p style="font-size: 1.05em; ">Natal 2007</p><p style="font-size: 1.05em; "><br /></p><p style="font-size: 1.05em; "><b>Fröhliche Weihnachten</b></p><p style="font-size: 1.05em; ">Ini Natal kedua di Bremen, Jerman. Dingin, tanpa kehangatan pelukan <a href="http://www.facebook.com/people/Florentin-Olivia/666029499">Sang Kekasih</a>.<br />Salju 3 hari lalu hilang terbasuh hujan. Misa Natal seperti biasa di St. Johann.<br />Tema khotbah tidak dapat kutangkap semua, maklum bahasa Jerman masih pas-pasan ditambah malas mendengar khotbah.</p><p style="font-size: 1.05em; "><b>Merry Christmas</b></p><p style="font-size: 1.05em; ">Pesta Natal kemarin dirayakan di rumah kawan-kawan Muslim, sebetulnya sih perayaan ultah salah satu penghuni rumah.<br />Kemudian datang MMA (asal Bogor, UI pula, punya nama mirip negara Afghanistan) dan TRY (asal Aceh, ITB pula), yang juga Muslim, tapi menenggak minuman beralkohol lebih banyak dari saya.<br />Datang A (asal Bandung, sempat mampir Kiel, tinggal dekat kuburan di Bremen).<br />Datang juga Sin, asal Singapura (kaga tahu gimana cara nulis namanya).<br />Lalu Aneta (cewe Rusia) yang rambutnya mirip Adam’s Family, ada putih alami (baca uban) yang membuat indah rambutnya.<br />Lalu Lorena (cewe Mexiko) yang kalau nari gayanya selalu aneh, loncat-loncat kaga karuan.<br />Oh, ya, ada juga Sunthar (cowo India, suku Tamil), ternyata suka dangdut Indo.</p><p style="font-size: 1.05em; "><b>Feliz Navidad</b></p><p style="font-size: 1.05em; ">Menu pesta natal itu, yang sempat masuk mulutku:<br />- keripik<br />- salat<br />- makaroni<br />- Amaretto (alkohol 28%), rasanya manis<br />- sepertinya Wein (alkohol 9%)<br />- Lorsch (alkohol 38%), rasanya kaya puyer<br />Perutku perut Indo. Minum minuman haram, kaga mabuk, malah sakit perut.<br />(yang aku kaga mabuk boleh dikomentari oleh hadirin pesta itu)<br />Tapi kaga nyangka, MMA dan TRY ini minum lebih banyak dariku.<br />Mudah-mudahan karir politik mereka di Indonesia kaga kena pengaruh alkohol.<br />Siapa tahu MMA ini bakal masuk PKS. Juga TRY ini bakal jadi gubernur Aceh suatu hari.<br />TRY entah mabuk atau tidak, malah nyanyi lagu Rhoma Irama sambil ketawa-ketawa, betul-betul paradox.<br />MMA ini tiba-tiba mengembangkan Mazhab Hanafi dan Syafii, katanya selama kaga mabuk, minuman itu tidak haram.<br />Tapi matanya mulai redup aneh.</p><p style="font-size: 1.05em; "><b>Pozdrevlyayu s prazdnikom Rozhdestva i s Novim Godom</b></p><p style="font-size: 1.05em; ">Einsamkeit? Jain.<br />Kaga ada pelukan hangat Sang Kekasih.<br />Kaga ada bokap nyokap. Kaga ada Eyang Kakung dan Eyang Putri.<br />Kaga ada Tante Ida, Tante Yayuk, Tante Riri, Tante Nana, Tante Vero, dll.<br />Kaga ada Om Beny, Om Rady, Om Asto, Om Budi, dll.<br />Kerabatku di negeri seberang, seperempat keliling bumi jauhnya.</p><p style="font-size: 1.05em; "><b>Buono Natale</b></p><p style="font-size: 1.05em; ">Lalu kawan-kawan kuliah dan kursus pada mudik.</p><p style="font-size: 1.05em; ">Martha, cewe Polandia, cantik, matanya indah dan senyumnya manis, jurusan Desain Grafis.<br />Wajahnya ceria, jarang ada orang Polandia berwajah ceria.<br />Kaga jadi makan bareng denganku. Sekarang mudik ke Gdansk.</p><p style="font-size: 1.05em; ">Isabelle, cewe Perancis, senyumnya manis, bokongnya berbulu lebat (tahu dari mana?), jurusan Ilmu Politik.<br />sempat di Mensa dilirik TRY (temanku asal Aceh itu lho).<br />Dia kaga bisa makan pakai sumpit dengan benar. Dia juga mudik ke Bordeaux.</p><p style="font-size: 1.05em; ">Juan Alfonso ramirez Martinez juga mudik ke Mexico.<br />Jadi kaga ada kawan konsultasi Rhapsody dan Latex.</p><p style="font-size: 1.05em; ">Roderich Wahsner, Bapak kosku.<br />Merayakan Natal di rumah sakit. Sepertinya tulang paha patah karena jalan licin, ada Glatteis di malam Natal.<br />Rumahku sepi (baca rumah kosku).</p><p style="font-size: 1.05em; ">Akan tetapi ada orang Indonesia yang bisa kukunjungi:<br />Mas Yadi, Mba Mia, Dendy, Eva, Vita, Oecoep, dll.<br />Tiada yang lebih enak daripada makan dan minum gratis.<br />Mangan ora mangan sing penting ngumpul.<br />Kehangatan mereka pelipur kesepianku di Bremen.</p><p style="font-size: 1.05em; "><b>Joyeux Noel</b></p><p style="font-size: 1.05em; ">Natal ini, sembari diiringi lagu-lagu di radio dalam berbagai bahasa,<br />(Jerman, Perancis, Spanyol, Arab, dll - Jerman emang multikulti),<br />seusai pesta pora, kurenungkan beberapa hal.</p><p style="font-size: 1.05em; ">Mengapa ketika mendengar cerita Natal, aku terbayang bayi-bayi yang terbuang?<br />Di Jerman, koran memberitakan bayi yang dibuang di tempat sampah atau di pinggir jalan.<br />Angela Merkel dan parlemen Jerman sempat berbicara tentang perlindungan anak harus masuk "Grundgesetzt" (semacam UUD Jerman?).<br />Di Bandung, sebulan sekali, katanya selalu ada 1-2 berita koran, tentang bayi dibuang di sungai Cikapundung yang membelah kota kembang ini.</p><p style="font-size: 1.05em; ">Aku membayangkan Maria yang mengandung Yesus, sembari membayangkan kegundahan wanita yang hamil tak diinginkan.<br />Entah kaga pakai kondom (dan pil, serta alat kontrasepsi lain), entah ditipu lelaki, entah diapa-apain.<br />Aku membayangkan kegundahan Yusuf yang bingung mau menikahi Maria atau tidak. Sempat dia berpikir menikah lalu cerai.<br />Kegundahan yang sama dengan laki-laki ogah kondom yang menghamili pacarnya. Nikah dulu baru cerai.<br />Jadi nikah itu cuma demi status, ya?</p><p style="font-size: 1.05em; ">Untung, Yusuf ketemu malaikat yang datang jauh-jauh dari surga (Emangnya surga itu jauh, ya?).<br />Jadi dia bisa diyakinkan untuk menikahi Maria dan menemani Maria di masa-masa kehamilannya lalu di masa persalinannya.<br />Ini adalah Suami SIAGA (Siap Antar Jaga).</p><p style="font-size: 1.05em; "><b>I’D Miilad Said ous Sana Saida</b></p><p style="font-size: 1.05em; ">Satu lagi, aku membayangkan Kaisar pertama Romawi yaitu Agustus.<br />Dia bikin sensus penduduk yang mewajibkan penduduk balik ke daerah asalnya.<br />Bikin aturan kok rumit-rumit, ya?<br />aku membayangkan birokrasi Indonesia yang kadang-kadang menyebalkan.<br />Maria lagi hamil harus pergi jalan kaki ke Jerusalem.</p><p style="font-size: 1.05em; ">Lalu ketika sudah kontraksi, Maria tidak bisa mendapat tempat bersalin layak.<br />Semua menolak yusuf dan Maria.<br />Jadi ingat ibu-ibu miskin yang ditolak rumah sakit di Indonesia.<br />Atau ibu-ibu miskin yang bayinya ditahan rumah sakit, tidak boleh diambil sebelum melunasi biaya rumah sakit.<br />Ibu miskin yang tidak dapat hak operasi caesar, dipaksa melahirkan normal, yang akhirnya kepala bayi sampai putus.<br />Kehamilan dan persalinan pertama yang traumatis, melihat darah muncrat dari badan kecil tanpa kepala.<br />Pantas saja angka kematian ibu melahirkan di Indonesia tinggi.<br />Orang miskin dilarang melahirkan.</p><p style="font-size: 1.05em; "><b>Wesolych Swiat i Szczesliwego Nowego Roku</b></p><p style="font-size: 1.05em; ">Ada pula Raja Herodes. Raja Israel yang cuma tahu pesta pora dan bayar upeti kepada Romawi.<br />Tidak bisa melawan penjajah Romawi. Tapi lebih milih membunuh bangsa sendiri.<br />Jadi ingat militer Indonesia. Tidak mampu melawan negara asing, tapi menindas rakyatnya sendiri.<br />Pemerintah kita tak berdaya menghadapi penindasan ekonomi bangsa asing, tapi cukup uang untuk menggebuki rakyatnya sendiri.<br />Herodes ini yang membuat Yusuf dan MAria harus pergi ke Mesir, karena menyerukan anak-anak yang lahir pada saat itu dibunuh.<br />Jadi terbayang negara Indonesia, yang tak mampu melindungi hak anak.<br />Banyak anak mati kurang gizi. Ditelantarkan, dll.</p><p style="font-size: 1.05em; ">Apapun yang terjadi, anak metal selalu optimis, sukanya ngangguk-ngangguk.<br />Semoga setahun kedepan, dunia lebih baik.</p><p style="font-size: 1.05em; ">Sembari belajar C++,<br />berteman Toblerone 750 gram, hasil cuci gudang,<br />dengan penuh harapan, tahun depan lulus master,<br />kuucap dari hati terdalam,</p><p style="font-size: 1.05em; ">Selamat Natal 2007<br />(dan tahun baru 2008)</p><p style="font-size: 1.05em; ">Damai di bumi, damai di hati</p></div></span></div><div><br /></div><div>***</div>iscab.saptocondrohttp://www.blogger.com/profile/07154504201854203238noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5562931794869213776.post-87671150282046034822009-10-28T04:40:00.000+07:002009-10-28T05:25:23.319+07:00Stages of Loss & Grieves<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/K%C3%BCbler-Ross_model">Five Stages of Grieves</a> (from <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Elisabeth_K%C3%BCbler-Ross" title="Elisabeth Kübler-Ross">Elisabeth Kübler-Ross</a>)<br />1. Denial<br />2. Anger<br />3. Bargaining<br />4. Depression<br />5. Acceptance<br /><br /><br /><a href="http://www.livestrong.com/article/14684-stages-of-the-loss-process/">Five Stages of Loss</a> (by James J. Messina)<br />1. Denial<br />2. Anger<br />3. Bargaining<br />4. Despair<br />5. Acceptance<br /><br /><br /><a href="http://psychcentral.com/lib/2006/the-5-stages-of-loss-and-grief/">Five Stages of Loss & Grief</a> (by Julie Axelrod)<br />1. Denial & Isolation<br />2. Anger<br />3. Bargaining<br />4. Depression<br />5. Acceptance<br /><br /><br /><a href="http://www.recover-from-grief.com/7-stages-of-grief.html">Seven Stages of Grief</a><br />1. Shock & Denial<br />2. Pain & Guilt<br />3. Anger & Bargaining<br />4. Depression, Reflexion & Loneliness<br />5. The Upward turn<br />6. Reconstruction & Working Through<br />7. Acceptance & Hope<br /><br /><br /><a href="http://www.buzzle.com/articles/7-stages-of-grief.html">Seven Stages of Grief</a> (by Aarti Ramdasi)<br />1. Shock & Denial<br />2. Pain & Guilt<br />3. Anger<br />4. Bargaining<br />5. Depression & Sorrow<br />6. Testing & Reconstruction<br />7. Acceptance<br /><br /><br /><a href="http://www.disabilitygoto.com/SevenStagesofGrief.html">Seven Stages of Grief & Support</a><br />1. Shock & Disbelief<br />2. Denial<br />3. Bargaining<br />4. Guilt<br />5. Anger<br />6. Depression<br />7. Acceptance & Hope<br /><br /><br /><a href="http://burgessforensics.com/article_5_stages.php">Five Stages of Data Loss</a><br />1. Denial<br />2. Anger<br />3. Bargaining<br />4. Regret<br />5. Acceptance<br /><br /><br /><a href="http://www.phdcomics.com/comics/archive.php?comicid=382">Four Stages of Data Loss</a> (by Jorge Cham)<br />1. Denial<br />2. Anger<br />3. Depression<br />4. Acceptanceiscab.saptocondrohttp://www.blogger.com/profile/07154504201854203238noreply@blogger.com0