Pages

Monday, December 29, 2008

Batik Fraktal

Ada yang menarik dari Bandung Fe, yaitu Batik Fraktal.
website di sini:
http://fraktal.bandungfe.net/

Menurut terjemahan bebas saya, fraktal adalah bagian-bagian kecil yang membentuk suatu pola. Suatu fraktal memiliki pola. Kemudian fraktal-fraktal digabung secara acak ternyata tetap memiliki pola yang sama dengan komponennya.

Batik memiliki pola-pola yang terdiri dari beberapa fraktal. Bahkan mungkin terdiri fraktal yang berbeda-beda, jadi bersifat multifraktal.

Di Youtube, ada contoh Batik Fraktal:
http://www.youtube.com/watch?v=QQg7j_KrxFc

Jadi seperti ini




Above is video showing batik fractal. Batik is indonesian way of making patterns in clothing. We use wax to make the patterns on a sheet of cloth and then put the sheet into a liquid to make a colour. We repeat the work again with different color so that the result is a cloth with some patterns.

Batik consists of many patterns called fractal. Since there are different kinds of fractals in batik, we can call them multifractal.

Enjoy!

Dosen sibuk?

Melanjutkan tulisan saya yang banyak kaga nyambung sebelumnya...
Aku ingin tahu seberapa sibukkah dosen seharusnya?

Seorang buruh bekerja 40 jam kerja per minggu. Kalau berlebih, maka disebut lembur.
Nah, seorang dosen seharusnya bekerja secara mirip. Bedanya adalah adanya sistem kredit semester (SKS).

Perlu diingat,
1 SKS = 3 jam kerja

Seorang dosen memiliki kewajiban mengajar berupa Tridharma Perguruan Tinggi, yang terdiri dari
1. Pendidikan dan Pengajaran
2. Penelitian
3. Pengabdian kepada Masyarakat


I. Pendidikan dan Pengajaran

Komponennya:
- memberi kuliah (1 sks = 3 jam kerja)
- membimbing mahasiswa dalam Tugas Akhir (1 mahasiswa/semester = 2 jam kerja)
- menguji mahasiswa dalam Tugas Akhir (6 mahasiswa/semester = 1 jam kerja)
- menjadi dosen wali (20 mahasiswa = 1 jam kerja)
- membuat diktat kuliah (1 diktat/tahun = 1 jam kerja)

Nah, seorang buruh bekerja 40 jam kerja. Seorang dosen politeknik wajib menjalankan Dharma Pendidikan sebesar MINIMAL 40% jam kerja dan dosen universitas dan institut wajib menjalankan MINIMAL 30% waktunya untuk ini.

Anggap saja, seorang dosen menghabiskan waktunya 40% untuk Dharma I.
40% dari 40 jam = 16 jam
16 jam / 3 jam = 5 sks sisa 1 jam.

Jadi 16 jam kerja (atau 5 sks plus 1 jam kerja) adalah jam kerja wajib seorang dosen untuk Dharma Dikjar ini.


Cara memenuhi jam kerja wajib ini:

Pertama, seorang dosen mengajar 6 sks, maka dia sudah melewati jam mengajar minimal.

Kedua, seorang dosen mengajar 5 sks, lalu membuat 1 diktat kuliah per tahun.

Ketiga, seorang dosen mengajar 4 sks, membimbing 2 mahasiswa dalam menjalankan Tugas Akhir selama 1 semester.

Dan kemungkinan lainnya. Tapi contoh di atas, terjadi ketika dosen memenuhi kewajiban minimalnya.


II. Penelitian

Komponennya:
- menjadi peneliti utama (1 topik/tahun = 10 jam kerja)
- menjadi peneliti tidak utama (1 topik/tahun = 5 jam kerja)
- menjadi penulis utama untuk jurnal ilmiah (1 judul/2 tahun)

Nah, seorang buruh bekerja 40 jam per minggu.
Seorang dosen wajib meneliti MINIMAL 25% dari jam kerjanya.

25% dari 40 jam = 10 jam kerja


Cara memenuhi jam kerja wajib ini:

Pertama, seorang dosen menjadi peneliti utama 1 topik per tahun.

Kedua, seorang dosen ikut tim penelitian untuk 2 topik per tahun.

Yang namanya penelitian pasti harus dipublikasi, jadi harus ada yang masuk jurnal ilmiah terakreditasi.


III. Pengabdian kepada Masyarakat

Sebetulnya jam kerja minimal hanya untuk Dharma I dan II sedangkan Dharma III, yaitu Pengabdian kepada Masyarakat tidak memiliki jam kerja minimal. Beberapa kegiatan Dharma III juga banyak kemiripan dengan Dharma II, karena sama-sama meneliti dan kadang ada yang dipublikasi dalam bentuk paper. Akan tetapi seorang dosen wajib menjalankan Dharma ini dalam karirnya.

Komponen:
- mengadakan pelatihan insidental kepada masyarakat (1 topik/semester = 1 jam kerja)


Cara dosen bekerja di bidang ini

Pertama, mengadakan training/pelatihan kepada masyarakat

Kedua, membuat teknologi aplikatif untuk masyarakat lalu mendampingi masyarakat menggunakan teknologi tersebut. Jadinya dosen bisa memenuhi jam kerja meneliti sekaligus melakukan pengabdian kepada masyarakat

Dan masih banyak kemungkinan lain.


IV. Administrasi dan Manajemen

Tridharma bukannya cuma ada tiga? Kok ada yang keempat?

Yang keempat ini bukan bagian Tridharma, tapi bagian dari kerjaan dosen lainnya.
Kadang-kadang dosen harus memegang beberapa jabatan yang bukan
- Rektor
- Wakil Rektor/ Pembantu Rektor
- Dekan
- Pembantu Dekan
- Kepala Jurusan
- Sekretaris Jurusan
- Kepala Laboratorium
- Kepala Lembaga Penelitian
- Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat


Akan tetapi, Dosen harus menjalankan pekerjaan administratif lain yang tidak termasuk Tridharma, misalnya
- Koordinator Perpustakaan Jurusan
- Panitia 17 Agustus-an
- Panitia Penyambutan Mahasiswa Baru
- Panitia Akreditasi
- Panitia Pameran
- Panitia Seminar
- Panitia Konferensi
- Panitia Wisuda
- dll


Apakah kamu betul-betul dosen sibuk?

Wednesday, December 24, 2008

Salam

Assalamualikum

Berasal dari kata 'Salam' (Arab) artinya damai. Kata temanku dari Mesir, artinya 'May Peace be upon you'. Intinya sih 'Damai bersamamu'. Kata-kata ini terdapat dalam Injil Matius 28:9 'Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: Salam bagimu, juga terdapat dalam Injil Lukas 24:36 'Damai sejahtera bagi kamu', juga terdapat dalam Injil Yohanes 20:19, Yoh 20:26, dan beberapa surat Paulus. (ref Alkitab terjemahan LAI dan LBI)

Orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristen Karismatik menggunakan kata Shalom atau Syalom yang artinya sama.

Yang aku bingung kenapa ada ada lagu Salam Damai dalam Gereja Katolik, bukankah Salam dan Damai artinya sama? Mungkin biar lagunya enak didengar.

Nah, masih tentang kata Salam. Orang Katolik Indonesia mengucapkan 'Salam Maria'. Orang Polandia mengatakan 'Strovas Marien'. Strovas artinya 'sehat'. Jadi ingat orang Sunda yang selalu menyapa 'Kumaha Damang?' yang artinya kira-kira 'Apakah sehat-sehat saja?' atau 'Apa kabar?' Orang Jawa Timur, bilang 'Waras?'. Orang Rumania mengatakan 'Stravei' yang artinya sehat.

Masih tentang sehat, orang Perancis dan Spanyol, menggunakan kata 'Salut' untuk menyapa, yang artinya 'sehat'.

Nah tentang kata 'salut', dalam Gereja Katolik pernah ada kata-kata 'Ex Ecclesia nur Sallus' (Latin) yang artinya 'Di luar Gereja tidak ada keselamatan'. Jadi Sallus dapat berarti keselamatan. Keselamatan dalam bahasa Inggris adalah salvation.

Nah, kita juga kadang-kadang mengatakan 'Selamat' untuk menyapa, entah 'Selamat Pagi', 'Selamat Datang', 'Selamat Ulang Tahun', dll. 'Selamat' berasal juga dari kata 'Salam'.

Nah, kalau terjemahan ke Inggris dan Jerman.

Selamat Pagi = Good Morning = Guten Morgen

Selamat Siang = Good Day = Guten Tag

Selamat Sore = Good Afternoon = Guten Abend

Selamat Malam = Good Night = Gute Nacht

Nah, 'good' atau 'gut' artinya 'baik'. Jadi mereka mengharapkan hal-hal yang baik pada orang yang disapa.

Ada juga kata-kata bahasa Jerman yang berhubungan dengan kesehatan:

'Gute Besserung' yang artinya 'semoga membaik' atau 'semoga lekas sembuh' karena diucapkan kepada orang yang sakit.

'Gesundheit!' yang artinya 'kesehatan'. Sebenarnya bentuk panjangnya adalah 'Ich wuensche dir Gesundheit haben!' tapi disingkat aja. Biasa diucapkan orang Jerman kepada orang yang bersin. Artinya 'semoga sehat-sehat saja'.

Nah, di daerah Jerman Utara, kata-kata 'Guten Tag' dan 'Guten Morgen' sering diganti dengan kata 'Moin'. 'Moin' berasal dari bahasa Belanda yang artinya 'cantik' atau 'indah'.

'Mooin Dag' (Belanda) artinya 'Hari yang indah' atau lebih cocoknya 'Semoga hari ini indah buat kamu'.

Nah, 'cantik' dalam bahasa Jerman adalah 'Schoen'. Maka orang JErman Utara sering menyebut

'Schoenen Tag!' sebagai pengganti 'Guten Tag'

'Schoenen Abend' menggantikan 'Guten Abend'

'Schoene Nacht' menggantikan 'Gute Nacht'.

Nah, kembali lagi tentang sapaan. Ternyata manusia di dunia menyapa orang lain dengan kata 'damai', 'sehat', 'selamat', 'baik', 'cantik', dan 'indah'. Namun karena 'politik identitas' maka 'Shalom' terkesan hanya untuk orang Yahudi atau Kristen Karismatik dan 'Assalamualaikum' terkesan hanya untuk Muslim.

Mulai hari ini, aku harus menyapa wanita (terutama bule pirang mata biru) dengan 'kamu cantik sekali hari ini' (Du bist heute sehr schoen), karena kalau ngomong 'kamu sehat sekali hari ini' atau 'kamu damai sekali hari ini' atau 'kamu selamat sekali hari ini' kayanya kurang cocok.

Bisa juga menyapa 'Du bist sehr gut ins Bett' yang artinya 'Kamu sangat baik/bagus di ranjang', bila kita ingin menggunakan kata 'baik'. Tapi jangan menyapa dengan kata-kata ini di tempat umum.

Wassalam.

Sunday, September 14, 2008

Berapakah dosen harus digaji?

Menurut upah minimum 2008 di sini, UMP Jawa Tengah adalah Rp 547.000,-. Dan kebetulan aku adalah seorang dosen di Semarang.
Upah minimum tersebut untuk 40 jam kerja per minggu.
Kalau satu bulan diasumsikan 4 minggu, maka upah itu untuk 160 jam kerja.
Jadi pada jam kerja wajib, upah pekerja per jam di Semarang adalah Rp 3.418,75.
Di Bremen, Jerman, upah yang kudapat per jam adalah 6 hingga 7,3 euro per jam.


Lalu ada Surat Dirjen Dikti No. 3298/D/T/99 tanggal 29 Desember 1999, tentang beban kerja dosen.

1 sks mengajar mata kuliah itu setara 3 jam kerja.
Isinya:
1 jam mempersiapkan mata kuliah
1 jam tatap muka di kelas
1 jam evaluasi
(total memang 3 jam kerja)

Membimbing 1 orang mahasiswa per semester, setara 2 jam kerja.
(membimbing tugas akhir/skripsi)

Menguji Tugas Akhir mahasiswa (Sidang), 6 orang mahasiswa per semester, setara 1 jam kerja.

Menjadi dosen wali untuk 20 mahasiswa, setara 1 jam kerja.

Membuat 1 diktat kuliah per tahun, setara 1 jam kerja.

Kalau tadi tentang pendidikan dan pengajaran, sekarang beban kerja meneliti.

Menjadi peneliti utama, untuk 1 topik per tahun, setara 10 jam kerja.

Kalau jadi peneliti tidak utama, setara 5 jam kerja.

Menjadi penulis utama, untuk jurnal terakreditasi, 1 judul makalah per 2 tahun, setara 1 jam kerja.

Selain meneliti, ada juga pengabdian masyarakat.

Mengadakan pelatihan insidental untuk masyarakat, 1 topik per semester setara 1 jam kerja.

Selain Tridharma Perguruan Tinggi (dikjar, penelitian, dan pengabdian), ada kegiatan lain, yaitu manajemen dan administrasi.

Aktif dalam 1 kepanitiaan per tahun setara 1 jam kerja.

Mari kita hitung beban kerjaku saat menjadi dosen dulu
Mengajar 8 sks = 24 jam kerja
Menjadi dosen wali untuk sekitar 80 mahasiswa = 4 jam kerja
Meneliti 1 topik = 10 jam kerja
Mendampingi masyarakat, 2 topik = 2 jam kerja
Menjadi Koordinator Pustaka = 1 jam kerja
Ikut Panitia Akreditasi = 1 jam kerja
Ikut Panitia Seminar = 1 jam kerja
Ikut Panitia Penyambutan Mahasiswa Baru = 1 jam kerja

Total 24 + 4 + 10 + 2 + 4 = 44 jam kerja
Ternyata aku kaga sibuk-sibuk amat. Gajiku juga di atas upah minimum.

Nah, tapi dosen-dosen yang lebih senior bisa mengajar 12 sks (36 jam kerja), kapan dia sempat meneliti?