Pages

Sunday, January 15, 2012

Litprom

Hari ini, aku mendapatkan DAAD letter edisi Desember 2011. Di situ ada artikel dari Horst Willi Schors mengenai buku-buku yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Jerman. Tahun 2010, ada 11000 buku diterjemahkan ke dalam Bahasa Jerman. Mayoritas, yaitu 65%, berasal dari buku berbahasa Inggris. Bahkan untuk novel, angkanya 70%. Buku  dengan Bahasa Indonesia masuk urutan 20 besar yang diterjemahkan.

Urutannya sebagai berikut:

  1. Inggris, 65%
  2. Prancis, 10,2% 
  3. Jepang, 5,8%
  4. Italia, 3,2%
  5. Spanyol, 2,4%
  6. Swedia, 2,1%
  7. Belanda, 1,9%
  8. Rusia, 1,5%
  9. Latin, 0,8%
  10. Norwegia, 0,7%

Sisanya 6,3% kalau digabung.

Dalam artikel Schors, aku membaca tentang Litprom. Sejak tahun 1984, Litprom berurusan dengan perkembangan literatur di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Yang menarik, Litprom memberi dukungan finansial untuk penerjemahan buku-buku fiksi dari ketiga benua tersebut ke dalam Bahasa Jerman. Penerjemahan buku ke dalam bahasa lain bisa mendukung adanya pemenang Nobel Sastra dari ketiga benua, menurut artikel tersebut.

Hal ini menarik buatku karena banyak novel, roman, dll berbahasa Indonesia yang bagus untuk diterjemahkan ke dalam bahasa lain, khususnya Jerman. Semoga ada pemenang Nobel Sastra dari Indonesia dalam waktu dekat. Yang mudah kutemukan di Jerman adalah terjemahan Tetralogi Buru karangan Pramoedya Ananta Toer ke dalam Bahasa Jerman. Mudah-mudahan makin banyak buku Indonesia yang dialihbahasakan.

***

Tentang Litprom, silahkan baca

http://www.litprom.de/

http://de.wikipedia.org/wiki/Litprom

 

***

Mengenai dukungan finansial dari Litprom untuk menerjemahkan buku fiksi dari bahasa Indonesia ke Jerman silahkan baca

http://www.litprom.de/uebersetzungsfoerderung.html

***

Selamat menerjemahkan!

Nürnberg, 14 Januari 2011

iscab.saptocondro

 

Friday, January 6, 2012

Kiri Payun

Setelah merenungkan ideologi politik apa yang perlu kuanut, akhirnya aku memilih suatu ideologi bernama "Kiri Payun".

Kata "kiri payun" berasal dari bahasa Indonesia "kiri" dan bahasa Sunda "payun", yang artinya "depan" dalam Bahasa Indonesia. Dengan ideologi ini, aku memilih pergerakan di kiri dan arah ke depan. Kalau banyak membaca buku Marx, Engels, dan Trotski tentang revolusi permanen, gerakan "kiri payun" bersifat progresif revolusioner. Progresif yang bergerak ke depan dan revolusioner yang kiri. Dalam gerakan sosial, ekonomi, dan politik, "kiri payun" terinspirasi oleh Marxisme dan variannya.

Kata-kata "kiri payun" ini digunakan oleh orang di Jawa Barat dan Banten di Indonesia ketika dalam angkot ingin turun. Ideologi kiri payun juga berhubungan dengan angkot (angkutan kota). Penganut ideologi ini mengedepankan penggunaan kendaraan umum daripada kendaraan pribadi. Kendaraan umum memiliki keunggulan berupa bahwa dia bisa digunakan oleh masyarakat umum secara bersama-sama. Kebersamaan ini bisa diresapi maknanya dari pidato Soekarno "Lahirnya Pancasila" tentang gotong royong (lihat sini).

Kendaraan pribadi itu tidak ramah lingkungan. Dia serakah akan lahan parkir. Kendaraan pribadi menghabiskan lebih banyak waktunya di tempat parkir daripada dipakai jalan. Selain itu, kendaraan pribadi berperan besar dalam kemacetan. Pengurangan kendaraan pribadi bisa mengurangi polusi lokal. Sebagai penganut ideologi "kiri payun", aku juga bersifat progresif revolusioner dalam gerakan lingkungan hidup secara praksis dan teori. Sisi environmentalisme dalam "kiri payun", bersifat eco-sosialist.

Karena "kiri payun" berhubungan dengan angkot. Penganut ideologi ini perlu mempelajari sifat-sifat angkot, terutama di wilayah Jawa Barat dan Banten. Angkot bersifat adaptif, dalam artian berhentinya bisa di mana saja. Jalur angkot juga bisa berubah ketika tiba-tiba jalan ditutup atau penumpang tinggal sedikit kemudian sopir dan penumpang membuat kesepakatan mengenai jalur angkot. Dari sini, kita bisa ambil sisi pragmatisme gerakan politik "kirip payun". Selain itu, kita bisa mengambil sisi ekologis dari gerakan kiri payun, terutama tentang self-organizing ecology. Ketika suatu sistem ekologi berubah, contoh jalan ditutup, angkot bisa melakukan "self organizing" untuk memilih jalur lain. Penganut ideologi kiri payun harus sadar sosial ekologi.

Kiri payun berasal dari dua bahasa, yaitu Indonesia dan Sunda, menunjukkan bahwa penganut harus memiliki sifat "think globally, act locally". Walau menguasai teori-teori yang menjadi pandangan dunia (Weltanschauung/world view), gerakan praksis selalu bersifat lokal. Gerakan politik harus mulai dari sesuatu yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Seperti kata Aa Gym, dimulai dari yang kecil, dari diri sendiri, dan dari sekarang, penganut "kiri payun" memulai gerakan dengan membentuk sikap hidup dan gaya hidup pribadi. Sesuatu ideologi politik harus bersifat personal.

Gerakan kiri payun juga terinspirasi oleh kata-kata seorang feminis Carol Hanisch, "The Personal is Political" (baca ini). Gerakan politik tak bisa terpisahkan dengan hal-hal personal. Beberapa hal personal seperti identitas, seks, pilihan penampilan, dll tak terpisahkan dengan politik. Bagaimana seseorang berpenampilan diatur dengan Perda jilbab di beberapa wilayah di Indonesia. Peraturan daerah adalah hasil proses politik dan bagaimana seseorang berpakaian adalah masalah personal. Larangan berambut mohawk di Aceh yang mengakibatkan penggundulan paksa adalah contoh lain mengenai kehidupan personal dan dunia politik tak bisa dipisahkan. Gerakan kiri payun bersifat sadar dan kritis terhadap politik identitas.